Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Saran Pakar buat Lansia yang Hidup sebatang Kara

Tantangan berjuang sendiri di masa lansia bisa berdampak signifikan pada hidup dan juga kesehatan. Berikut saran pakar.

18 Oktober 2024 | 20.49 WIB

Ilustrasi wanita lansia. Pexels/Marcus Aurelius
Perbesar
Ilustrasi wanita lansia. Pexels/Marcus Aurelius

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hidup sendiri di hari tua, jauh dari sanak keluarga atau bahkan sebatang kara, memang bukan hal yang diharapkan banyak orang, meski juga tak bisa dihindari oleh sebagian lainnya. Tantangan berjuang sendiri di masa lansia bisa berdampak signifikan pada hidup dan juga kesehatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Lansia yang hidup sendiri juga bisa hidup sehat dan bahagia seperti orang berumur lainnya serta panjang umur," kata Sara Zeff Geber, pakar menuaan dan penulis Essential Retirement Planning for Solo Agers, kepada Fox News Digital.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apa itu solo agers?
"Definisi saya adalah orang yang tidak punya keluarga yang tinggal dekat yang dapat membantu saat dibutuhkan dan di masa-masa sulit," ujar Geber.

Sebagian lansia hidup sendiri karena pilihan, misalnya karena tak pernah mau punya anak, atau karena keadaan, misalnya pasangan sudah wafat, berpisah, dan anak-anak tinggal jauh. Menurut data Biro Sensus Amerika Serikat, 28 persen orang berusia 65 tahun ke atas atau sekitar 22 juta lansia  hidup sendiri.

Solo agers biasanya juga kurang dukungan dari teman-teman dan keluarga, yang membuat situasi sulit untuk mendapat dukungan sosial, emosional, dan praktis. Apalagi jika tak punya perawat atau asisten di rumah sehingga hidup akan semakin rumit bila sakit dan berujung terlambat mendapat pertolongan medis.

"Untuk para lansia yang hidup sendiri saya menekankan tiga hal ini, keterikatan dengan komunitas, rencana keuangan dan tempat tinggal, serta perawatan kesehatan," saran  Ailene Gerhardt, penasihat dan edukator solo agers.

Bangun hubungan sosial
Riset mengungkapkan mereka yang punya banyak teman biasanya lebih sehat dan bahagia. Lansia yang tak punya banyak teman biasanya sulit mendapat bantuan saat membutuhkan, yang membuat emosi mereka semakin negatif. Salah satu cara membangun hubungan ini di masa tua tentu saja dengan bergaul dengan tetangga.

Dan di era teknologi digital seperti sekarang, koneksi sosial seharusnya lebih mudah lewat panggilan telepon atau video dengan keluarga dan teman yang tinggal jauh. Mereka juga bisa bergabung dengan komunitas hobi, sosial, atau keagamaan agar tetap aktif dan terhubung dengan banyak orang.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus