Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bagansiapiapi - Bagansiapiapi, Riau, adalah kota wisata kuliner yang sebaiknya Anda kunjungi saat akhir pekan 30 Maret hingga 1 April nanti. Sebab, kota ini layaknya dapur yang selalu mengepul atau gudangnya makanan-makanan enak, salah satunya Heci.
Heci cocok disantap pagi hari bersama secangkir kopi atawa teh. Ini sudah seperti agenda wajib yang mesti anda tunakan jika berkunjung ke kota ini.
Penjaja heci, Lohan Ki, terhitung paling legendaris di sana. Lohan Ki membuka warung di Jalan Perdagangan, berjarak tak sampai 2 kilometer dari pusat kota. Warungnya sederhana, berbentuk bangunan khas Tionghoa kuno. Di depan warung itu, ia memasak heci tiap hari.
Kepada pengunjung, Ki tak sungkan membeberkan resepnya. Heci buatan Ki terbuat dari adonan tepung berisi kangkung, bawang putih, jeruk nipis, dan udang.
Sekilas, heci tak lain bedanya dengan ote-ote khas Jawa Timur. Namun, yang membuatnya spesial adalah udang. Udang yang dipakai untuk heci khusus udang Bagan. Udang itu Cuma bisa ditemukan di perairan Bagan. Rasanya lebih gurih dibanding udang biasa.
Sepiring heci bisa disantap beramai-ramai bersama teman nongkrong. Harganya Rp 20 ribu per porsi. Heci cocok disantap dengan kopi khas Bagan. Kopi itu diracik dengan gaya khas Hokkien, yakni seperti cara orang Aceh menyeduh teh tarik.
Sembari mengunyah camilan yang renyah itu, suara orang-orang mengobrol memakai bahasa Hokkien menjadi irama pengiring.
Memulai pagi dengan heci, anda masih memiliki banyak pilihan untuk makan siang dan makan malam. Di banyak sudut kota tersaji menu-menu otentik dengan citarasa khas Tionghoa berpadu dengan bumbu Melayu. Sebab, di Bagansiapiapi, selain orang asli Riau, bermukim para penduduk keturunan Negeri Bambu. Mereka terkenal pandai mengolah makanan.
Artikel lain: Long Weekend dan Bosan di Jakarta? Yuk Berbackpacker ke 3 Kota Ini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini