Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Satu pil dua khasiat

Pil kb selain mencegah kehamilan juga berkhasiat menghambat kanker.

27 Juni 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PIL keluarga berencana (KB), yang selama ini dilirik dengan curiga, kini mulai dikerling dengan santun. Sebab, berdasarkan penelitian para ahli di Amerika Serikat (AS), pil KB itu ternyata juga mengandung kebolehan mencegah kanker. Reputasi baik pil KB itu makin lengkap setelah evaluasi para ahli di Alan Guttmacher Institute, New York, AS, memberi rekomendasi sebagai obat untuk perlindungan jangka panjang terhadap kanker ovarium (indung telur) dan endometrium atau dinding rahim. Terutama bagi wanita subur yang masih aktif secara seksual, disarankan agar sekali waktu minum pil tersebut. Begitu pula, pejabat di Badan Kesehatan dan Makanan AS (FDA), seperti dikutip majalah Self terbitan April lalu, menyimpulkan bahwa pil KB dapat melindungi kesehatan wanita di atas usia 40 tahun dan akan mulus memasuki masa menopause. Syaratnya, asal tidak merokok. Semula, pil yang kandungan utamanya dua hormon wanita estrogen dan progesteron itu mencatat risiko tinggi sebagai penyebab kanker dan penyakit jantung. Saat pil itu diperkenalkan sekitar tiga puluh tahun lalu, dosis hormonnya sangat tinggi. Yaitu, kandungan estrogen 100-150 mikrogram dan progesteron 10 miligram. Kandungan estrogen yang tinggi itu, menurut Dokter Yulianto Witjaksono, bisa memacu kadar lipid dalam darah. Tembakannya ke jantung dan mengusik fungsi hati. Selain itu, juga berkibat pada tak terkendalinya pembelahan sel. Apalagi bibir rahim sangat peka dengan hormon estrogen. "Inilah yang membuat pil KB ketika itu bisa menyebabkan penyakit jantung dan kanker," kata ahli hormon reproduksi dari FK Universitas Indonesia itu. Kini kandungan estrogennya hanya 30w35 mikrogram, dan progesteron sekitar 1 miligram. Dengan dosis itulah pil KB kemudian menjadi punya manfaat ganda, yakni mencegah kehamilan sekaligus menghambat kanker. Pil itu bisa mencegah kehamilan berkat estrogen. Hormon ini menghambat fungsi kelenjar hipofise, sehingga folikel di ovarium tidak berkembang. Walaupun dosisnya diturunkan, menurut Yulianto, efek kontrasepsinya masih ada. Sebab, kondisi endometrium, tempat menempelnya embrio, sudah berubah tak ideal lagi. Lendir menjadi lebih kental sehingga spermatozoa sulit melakukan penetrasi. Sedangkan hormon progesteron yang dikandung pil itu berfungsi menetralkan efek estrogen, terutama untuk menjaga keseimbangan hormonal dalam tubuh. Sebuah studi yang dikosponsori Centers for Disease Control dan National Institute of Health, AS, meneliti lebih dari 10.000 wanita yang berumur 20w54. Penemuan yang berhubungan dengan kanker payudara tak begitu jelas. Namun, para peneliti mendapat kabar baik tentang hubungan antara penggunaan pil kontrasepsi itu dan pencegahan kanker ovarium dan endometrium. Berdasarkan apa yang sudah dikenal sebagai fisiologi sistem reproduksi. Para ahli percaya bahwa pil itu dapat mencegah kanker dengan dua cara. Komponen hormon progesteron yang dikandung pil itu membantu mencegah kanker endometrium dengan cara menstimulasi uterus untuk memutuskan jalur kanker itu pada akhir tiap siklus pil. Ini mendorong menstruasi mengangkat sel kanker ganas yang cepat membelah di endometrium. Sedangkan kandungan hormon estrogen membantu mencegah munculnya kanker ovarium. Caranya dengan menekan ovulasi dan karenanya melindungi ovarium dari kemungkinan berkembangnya sel kanker. Pada studi lain, terbukti bahwa pil itu, bagi wanita berusia 45 - 54 tahun, memang berdampak melindungi kanker payudara. Dan untuk saat ini, paling tidak, sejumlah ilmuwan menggunakan sebuah pil yang memberi dua manfaat pada saat yang sama: yakni mencegah kehamilan dan mengurangi risiko serbuan kanker. Gatot Triyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus