Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Sayangi jantung sendiri

Semua orang punya bakat terkena penyakit jantung koroner. obatnya, ya, hidup teratur.

27 Juni 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BAKAT seni boleh jadi milik orang tertentu. Tapi bakat sakit jantung koroner adalah milik semua orang. Sebab, tiap orang punya jantung, kan? Ini yang secara alamiah mengalami penebalan di dinding pembuluh darah oleh lemak (aterosklerosis) penyebab jantung koroner. Meski sama berjantung satu, ternyata tak semua orang sama mampu menyayangi organ tubuh yang secuil itu. Inilah faktor yang membedakan proses terjadinya penebalan tadi. Ada yang cepat, ada yang lambat, atau hanya biasa-biasa saja. Seluk-beluk penebalan pembuluh darah yang mengancam kenyamanan kerja jantung ini diperbincangkan para ahli dalam dan luar negeri di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat pekan lampau. Penyelenggara Simposium Kardiologi yang dihadiri sekitar 200 orang itu adalah Boehringer Mannheim Indonesia dan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita. Sejauh ini para ahli mengumpulkan bukti bahwa serangan jantung terjadi akibat gumpalan lemak yang menempel di dinding pembuluh darah. Menurut mereka, kadar kolesterol dalam darah serta tingginya kadar beberapa bagian dari kolesterol ikut mempercepat proses penebalan itu. Dan barubaru ini Prof. Dr. Med. Siegfried Heyden dari Duke Medical Center USA menemukan sejenis lemak yang ikut mempercepat proses aterosklerosis itu. Namanya high density lipoprotein (HDL). Menurut Heyden, proses penempelan lemak di dinding pembuluh darah dapat dihambat dengan cara menaikkan kadar HDL. Kadar HDL berbeda pada tiap orang. Penelitian yang dilakukan kardiolog kenamaan itu menemukan bahwa kadar HDL orang kulit hitam 15 miligram lebih banyak daripada orang kulit putih. Itu sebabnya, antara lain, orang kulit hitam lebih terlindung dari serangan jantung. Sementara itu, kadar HDL yang tinggi juga terdapat pada anak-anak di bawah usia lima tahun dan wanita. Sedangkan pada pria, menurut dugaan sementara, akibat pengaruh testosteron (hormon seksual), kadar HDLnya lebih rendah dari wanita. Menurut Heyden, seseorang dikatakan normal bila dalam tiap liter darahnya terdapat 45w50 miligram HDL. "Kurang dari 35 miligram, orang akan mudah terserang penyakit jantung," katanya kepada TEMPO. Untuk meningkatkan kadar HDL itu ada dua cara, yaitu tanpa obat atau memakai obat. Dan para ahli sepakat mendahulukan upaya tanpa obat atau nonfarmakologi. Misalnya, berolahraga secara teratur, makanan tidak berlemak, menurunkan berat badan, serta banyak makan sayuran. Bagi yang mempunyai bobot berlebihan, dengan menurunkan 10 kg bisa meningkatkan kadar HDL 5 miligram. Buat pecandu rokok, jika mau menghentikannya empat minggu berturut-turut dapat menaikkan kadar HDL hingga 5 miligram. Selain itu, menu harian pun bisa menyumbang kenaikan kadar HDL tadi. "Kalau kita makan ikan minimal tiga kali seminggu, kadar HDLnya bisa naik 5 miligram," kata Heyden. Pendapat serupa juga dikemukakan Syukri Karim, Kepala Bagian Kardiologi RS Jantung Harapan Kita. "Jika nonfarmakologi tidak menampakan hasil, baru dengan obat," ujar Syukri. Memang, ada beberapa obat yang dapat meningkatkan kadar HDL darah, misalnya asam nikotin, niasin, dan fibrates. Namun, dari tiga obat tersebut, selama 20 tahun ini fibrates terbukti lebih aman. Asam nikotin, kendati murah, menurut Syukri, dapat meningkatkan kadar gula. Sedangkan obat lainnya menimbulkan efek sampingan terkena kanker. Jadi, seperti yang sudahsudah, hidup teratur adalah cara yang mujarab untuk menyayangi jantung sendiri. Bambang Aji dan Sri Wahyuni

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus