Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Scleroderma merupakan suatu penyakit autoimun yang ditandai dengan pengerasan dan penebalan kulit, serta gangguan pada organ dalam tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh kelainan sistem imunitas tubuh yang menyerang jaringan ikat serta organ dalam tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Skleroderma bisa ditandai dengan munculnya kulit yang tebal, keras, berwarna putih, serta tampak licin seperti lilin. Kondisi ini bisa muncul di tangan, kaki, atau wajah. Skleroderma yang menyerang kulit ini selain mengganggu penampilan juga bisa mengganggu pergerakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Meskipun penyebab pasti terjadinya kondisi ini belum diketahui, ada sejumlah faktor yang diduga dapat membuat seseorang lebih rentan untuk menderita scleroderma. Mengutip dari laman National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases, faktor tersebut yaitu:
1. Sering terjadi pada wanita
Scleroderma lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.
2. Usia
Penyakit ini biasanya muncul antara usia 30 dan 50 tahun dan lebih sering terjadi pada orang dewasa daripada anak-anak.
3. Ras
Scleroderma dapat mempengaruhi orang-orang dari semua ras dan kelompok etnis, tetapi penyakit ini dapat dengan mudah mempengaruhi orang Afrika-Amerika. Contohnya yaitu:
- Penyakit ini lebih sering terjadi pada orang Afrika-Amerika daripada orang Amerika Eropa.
- Afrika-Amerika dengan scleroderma mengembangkan penyakit lebih awal jika dibandingkan dengan kelompok lain.
- Afrika Amerika lebih mungkin untuk memiliki lebih banyak penebalan kulit dan penyakit paru-paru bila dibandingkan dengan kelompok lain.
WINDA OKTAVIA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.