Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak hal yang harus diperhatikan saat mengecat rambut. Selain jenis dan tekstur rambut, Anda juga harus mewaspadai alergi cat rambut. Kondisi alergi terjadi ketika ada kandungan tertentu pada cat rambut dianggap tubuh sebagai zat yang berbahaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut penelitian yang dirilis Journal of Asthma and Allergy, alergi cat rambut umumnya disebabkan adanya kandungan Para-phenylenediamine (PPD) pada cat rambut. Riset ini juga menemukan, prevalensi alergi cat rambut akibat kandungan PPD di Asia mencapai 4,3%.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun tidak jarang, alergi cat rambut juga muncul akibat kandungan alergi, resorcinol, dan peroxide.Kandungan PDD pada cat rambut memiliki beragam istilah lain. Meski kita tidak menemukan PPD pada komposisi cat rambut yang dipilih, jika kita tetap menjumpai PPDA, 1,4-Benzenediamine, atau Phenylenediamine base, maka cat tersebut tetaplah mengandung PPD.
Alergi cat rambut ditandai dengan adanya perubahan tertentu pada tubuh. Penelitian yang diterbitkan jurnal Annals of Dermatology menemukan, cara mengetahui alergi cat rambut bisa dilakukan jika muncul gejala gatal-gatal, bercak kemerahan pada kulit tubuh, kulit kering, sensasi tertusuk, perih dan terbakar, bentol-bentol berair, kulit menebal dan bersisik, serta luka robekan.
Daerah kulit yang terkena cat rambut biasanya di kulit kepala, faktanya penelitian ini menemukan alergi cat rambut kerap muncul pada daerah wajah. Daerah tubuh lainnya, leher, dada, perut, punggung, dan tangan juga dapat mengalami gejala alergi. Selain itu, riset yang dipaparkan pada The Pan African Medical Journal menunjukkan, gejala alergi cat rambut bahkan menyebabkan seseorang mengalami pembengkakn wajah dan bibir, kerusakan jaringan otot, peradangan otot pada dinding jantung, gagal ginjal akut dan anafilaksis.
Pada alergi cat rambut, reaksi yang mampu membahayakan keselamatan jiwa adalah adanya pembengkakan saluran pernapasan, laring, sehingga gejala alergi cat rambut yang muncul membuat sulit bernapas. Saat tubuh mengalami alergi cat rambut, PPD bereaksi dengan sistem pertahanan dan kekebalan tubuh. Proses ini membuat tubuh menghasilkan zat yang memicu peradangan, yaitu sitokin. Hal Inilah yang membuat tubuh juga merasakan radang saat alergi cat rambut.
Kondisi alergi cat rambut umumnya muncul 48 jam setelah rambut dicat. Namun, tak jarang, alergi yang muncul bisa sangat cepat dan seketika. Jika alergi sudah mulai terlihat, Anda bisa melakukan beberapa cara berikut ini.
1 .Bilas rambut dan kulit kepala secara menyeluruh dengan shampoo yang lembut atau shampoo tanpa busa untuk menghilangkan sisa cat rambut.
2. Gunakan larutan hydrogen peroxide 2% pada kulit yang terkena yang iritasi dan. Hydrogen peroxide bekerja sebagai antiseptik. Namun, jangan bubuhkan pada kulit dengan luka terbuka.
3. Larutkan kalium permanganat ke dalam air dengan perbandingan 1:5.000 untuk menghentikan PPD bereaksi pada tubuh.
4. Lembapkan kulit dengan campuran minyak zaitun dan jeruk nipis untuk melembutkan kulit kering yang menebal dan bersisik.
5. Oleskan krim kortikosteroid untuk mengatasi ruam dan dan gatal pada kulit. Namun, jangan bubuhkan di dekat mulut dan mata.
6. Keramas dengan shampoo yang mengandung kortikosteroid untuk mengatasi alergi cat rambut yang muncul di kulit kepala.
7. Minum obat antihistamin untuk mengurangi produksi histamin yang menyebabkan alergi.