Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Seberapa Aman Bantal Pembentuk Kepala untuk Bayi? Ini Kata Ahli

Para orang tua diingatkan untuk tidak menggunakan bantal pembentuk kepala untuk bayi.

18 November 2022 | 16.26 WIB

Ilustrasi bantal bayi. Shutterstock
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi bantal bayi. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Bantal pembentuk kepala bayi biasanya terdapat lubang atau lekukan di tengahnya. Para orang tua kerap menggunakan bantal ini untuk bayinya supaya terhindar dari sindrom kepala datar.

Muncul sebuah pertanyaan, apakah bantal pembentuk kepala ini aman untuk bayi?

Imbauan Stop Bantal Pembentuk Kepala

Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat dalam keterangan resminya pada 11 Maret 2022 lalu mengingatkan kepada para orang tua untuk tidak tidak menggunakan bantal pembentuk kepala untuk bayi. Dijelaskan bahwa bantal ini sama sekali tidak mengatasi kondisi medis apa pun, termasuk sindrom kepala datar yang banyak orang tua khawatirkan. 

Parahnya, menurut seorang dokter anak di Rumah Sakit Anak Orlando Health Arnold Palmer. Rachel Prete menjelaskan bayi yang menggunakan bantal ini berisiko mati lemas.

“FDA memperingatkan orang tua bahwa bantal ini tidak hanya tidak diperlukan untuk mencegah kondisi medis, tetapi juga berpotensi menimbulkan bahaya mati lemas di lingkungan tidur bayi,” ujarnya dikutip dari
Very Well Family. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Senada dengan Prete, seorang dokter anak di Rumah Sakit Providence St. Joseph di Orange County, California, Connie Bartlett mengungkapkan bahwa bantal pembentuk kepala bayi dapat menyebabkan lingkungan luar tidur yang tidak aman bagi bayi. Selain itu, kata dia, tidak hanya bantal bayi pembentuk kepada saja yang menimbulkan masalah, melainkan semua bantal bayi adalah ide yang buruk. 

Baca juga : 10 Barang Hotel yang Tidak Boleh Dibawa Pulang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Bayi memiliki kontrol leher yang buruk dalam 12 minggu pertama kehidupan dan oleh karena itu, tidak dapat melindungi saluran udara (hidung dan mulut),” jelas Bartlett. 

Lebih lanjut, Academy of American Pediatrics merekomendasikan tidak boleh ada barang tambahan di ruang tidur bayi. Ini termasuk selimut, boneka, binatang, penutup kasur, mainan apa pun, atau bumper boks bayi. Bayi harus ditidurkan telentang untuk mencegah sindrom kematian mendadak (SIDS) dan mati lemas. 

Sebagai informasi selain masalah bantal, beberapa masalah tengkorak atau kepala memang dapat memengaruhi bayi termasuk sindrom kepala datar (plagiocephaly positional) dan craniosynostosis. Kondisi yang lebih parah, tulang tengkorak bayi menyatu lebih awal dari yang dianggap normal. Jika orang tua mencurigai bayi memiliki masalah yang lebih serius, sebaiknya cari diagnosis dan rencana perawatan dari dokter anak.  

HARIS SETYAWAN
Baca juga : 5 Manfaat Tidur Menggunakan Bantal

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus