Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pakar feng shui Yulius Fang mengungkapkan sejumlah hal yang sebaiknya dihindari oleh warga keturunan Tionghoa pada saat perayaan tahun baru Imlek sebab dipercaya dapat mengundang ketidakberuntungan atau kesialan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ini sebenarnya bukan disebut sebagai mitos, tetapi sebagai tradisi budaya Tionghoa di masa Imlek. Tradisi ini sudah dilaksanakan dari generasi ke generasi selanjutnya, sehingga menjadi aturan tidak tertulis yang sebaiknya dipatuhi,” ujar Yulius dilansir dari Antara, Sabtu, 28 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Yulius, idealnya orang-orang ingin mengawali tahun baru dengan menghindari hal-hal yang bisa mendatangkan keburukan, kesialan, dan ketidakberuntungan. “Idealnya masyarakat ingin memulai tahun baru dengan hal yang bagus untuk keberuntungan sepanjang tahun. Jadi, semua diusahakan bagus, indah. Makanan minuman pun harus terasa manis dan lezat,” ujar dia.
Karenanya, menurut dia, mematuhi tradisi leluhur merupakan salah satu cara memulai tahun baru dengan baik agar terhindar dari hal-hal buruk. “Jadi, aturan tidak tertulis ini dibuat untuk sebagai saran keharmonisan dengan maksud yang baik,” kata Yulius.
Maka, berikut sederet hal-hal yang lebih baik dihindari saat perayaan Imlek menurut tradisi masyarakat Tionghoa.
1. Menyapu
Warga keturunan Tionghoa meyakini bahwa Dewa Kemakmuran akan datang pada malam menjelang tahun baru Imlek untuk memberikan berkah ke dalam bangunan. Karenanya, menyapu kotoran keluar dianggap dapat turut menyapu keberuntungan yang sudah masuk semalam sebelumnya ke luar rumah. Jadi, pembersihan rumah disarankan dilakukan keesokan harinya setelah Imlek.
2. Memotong dan mencuci rambut atau kuku
Selanjutnya, keberuntungan yang telah dilimpahkan kepada seseorang diyakini juga dapat terbuang jika yang bersangkutan memotong atau mencuci rambut atau kuku pada hari perayaan Imlek. Sebab itu, memotong atau mencuci rambut atau kuku disarankan dilakukan sebelum hari raya Imlek atau sehari setelah Imlek.
3. Bicara buruk
Perayaan Imlek adalah perayaan yang penuh kebahagiaan, sehingga orang-orang yang merayakan dianjurkan untuk membicarakan hal-hal yang baik agar berkah menghampiri. Adapun bicara buruk saat Imlek dipercaya dapat mendatangkan sinyal ketidakberuntungan untuk setahun yang akan datang.
4. Berkonflik dengan orang lain
Berkonflik dengan orang lain dipercaya dapat mendatangkan sinyal ketidakberuntungan untuk setahun yang akan datang. Api emosi diyakini bisa melenyapkan keberuntungan seperti api kecil yang membakar seluruh hutan. Karena itu, selama hari perayaan Imlek orang disarankan membangun hubungan baik, bersabar, dan tidak mempermasalahkan hal-hal kecil.
5. Makan bubur
Orang keturunan Tionghoa disarankan menghindari makan bubur saat Imlek, lantaran bubur biasanya dikonsumsi orang yang sedang sakit. Apalagi ada banyak hidangan lain yang identik dengan perayaan Imlek.
Yulius menyampaikan bahwa pada dasarnya semua yang dapat menimbulkan kesan buruk serta dikaitkan dengan ketidakberuntungan akan dihindari saat hari peryaan Imlek.
“Ada pula pantangan, tidak boleh makan obat pada hari Imlek, di mana itu menandakan sakit. Namun, bagi kami bila obat memang wajib dan rutin dimakan, hal ini tidak apa bia tetap dilakukan,” kata Yulius.
Pilihan Editor: 14 Larangan Saat Hari Raya Imlek