Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Sejarah Beli Baju Baru Saat Lebaran di Indonesia, Ada Sejak Masa Kerajaan

Sejarah beli baju baru saat Lebaran dimulai dari kebiasaan penduduk Kerajaan Islam Banten (1596) yang jahit pakaian untuk sambut Idul Fitri

25 April 2023 | 17.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi seragam baju lebaran. modelmuslim.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tradisi memakai baju baru memang kerap menghiasi momen perayaan Lebaran hari raya Idul Fitri. Selain mudik dan halal bihalal, masyarakat di Indonesia sangat antusias untuk menyiapkan diri dengan tampilan busana sebaik mungkin. Hal ini dilakukan mulai dari merias diri dengan riasan wajah (makeup) hingga memakai aksesori, seperti perhiasan emas. Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah membeli baju Lebaran bermula? Simak uraiannya berikut ini.

Sejarah Beli Baju Baru Lebaran

Melansir core.ac.uk, budaya menggunakan baju baru menjelang Lebaran sudah dilakukan oleh masyarakat di Kerajaan Islam Banten sekitar tahun 1596-an. Hal itu disebutkan oleh sejarawan Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto dalam sebuah karya tulis berjudul Sejarah Nasional Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para warga masa kesultanan Islam menjahit baju untuk keperluan Hari Raya Idul Fitri. Bahkan para petani juga turut berhenti sejenak meninggalkan pekerjaannya demi menjahit baju secara mendadak. Meskipun pakaian paling bagus tetap saja dimiliki keluarga kerajaan. Namun, hampir semua warga juga mengenakan baju baru. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sama halnya di Kerajaan Islam Banten, penduduk Kesultanan Yogyakarta masa itu juga tak mau ketinggalan  berlomba-lomba memakai baju baru. Pada akhirnya, tradisi tersebut bertahan hingga sekarang dan dianggap sebagai sebuah keharusan. Bahkan Lebaran dinilai sebagai alarm otomatis untuk mengingatkan muslim Indonesia segera membeli baju.

Menurut Hidayat Surya Abadi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel (2019), asal usul beli baju baru Lebaran menjadi sebuah tradisi juga terpengaruh oleh iklan. Dalam iklan, ‘mitos’ baju baru dimunculkan dengan aneka gimik, adegan, dan cerita yang menarik. Bahkan kisah dalam iklan itu juga menunjukkan memberi baju baru adalah bentuk rasa sayang atau bakti kepada orang tua. 

Tradisi Memakai Baju Baru Lebaran dalam Agama Islam

Mohammad Subhan Zamzami dari Institut Agama Islam Negeri Madura (2020) berpandangan bahwa tradisi memakai baju baru pada Hari Raya Idul Fitri diduga diilhami oleh sunah Nabi Muhammad SAW. Dugaan itu diperkuat oleh tiga hadis, salah satunya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab al-Idayn. 

Mengutip laman NU Online, Said bin Muhammad Ba’asyin dalam kitab Busyral Karim menerangkan tentang anjuran mengenakan baju terbaik pada Lebaran hari raya Idul Fitri. Selain itu, seseorang yang akan keluar rumah juga dianjurkan untuk berhias dan memakai wewangian. 

Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail (LBM) Pengurus Besar NU (PBNU) Alhafiz menjelaskan bahwa ada beberapa kemungkinan seseorang membeli baju baru saat Lebaran. Pertama, karena pakaian di rumah tidak muat karena anak-anak bertumbuh besar. Kedua, warna pakaian lama sudah pudar. 

Dengan demikian, Alhafiz menekankan bahwa tidak ada kewajiban untuk memakai baju baru Lebaran dalam ajaran Islam. Memang ada anjuran mengenakan pakai putih, tetapi ketentuan itu berlaku di hari Jumat. Namun apabila pakaian putih merupakan pakaian terbaik yang dimiliki, maka boleh digunakan saat Lebaran. 

Ia juga menegaskan, jika masyarakat berkeinginan membeli dan mengenakan baju baru di Hari Raya Idul Fitri, maka hukumnya boleh-boleh saja, asalkan tidak memberatkan. Namun, jika tidak mampu membeli, sebaiknya tak perlu berkecil hati dan bisa memilih pakaian terbaik yang ada di lemari. 

Itulah penjelasan mengenai sejarah beli baju baru Lebaran yang ternyata berawal dari masa Kesultanan Islam Banten. Meski bukanlah sebuah kewajiban, tradisi membeli pakaian terbaru dianggap sebagai tradisi yang kurang jika tidak dilakukan. Bagaimana dengan Anda? 

NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA (CW)

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus