Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Sejarah Perkembangan Tanaman Hias yang Perlu Diketahui

Sebelum menjadi tanaman yang memiliki nilai estetis, tanaman hias memiliki sejarah yang panjang.

5 Februari 2025 | 11.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengunjung melihat-lihat tanaman hias di pada Soropadan Agro Festival (SAF) 2023 di Soropadan, Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis 20 Juli 2023. SAF tahun ini mengusung tema Regenerasi Petani Jateng Menuju Kedaulatan Pangan Nasional sebagai ajang promosi produksi pertanian di Jawa Tengah yang diikuti oleh P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya), Petani Milenial, Kelompok Wanita Tani (KWT), Sektor Pendidikan dan UMKM dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tanaman hias telah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia selama ribuan tahun. Tanaman ini berperan sebagai sumber pangan dan obat-obatan hingga memiliki nilai guna estetika dalam ruangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tanaman sebagai Sumber Daya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari The Mit Press Reader, pada peradaban awal, seperti Mesir Kuno dan Sumeria, tanaman ditanam terutama untuk tujuan praktis seperti pangan, obat-obatan, dan bahan bangunan. Namu, bukti arkeologis menunjukkan bahwa beberapa tanaman juga ditanam untuk tujuan estetika.

Misalnya, lukisan makam Mesir dari Dinasti ke-18 (sekitar 1415 SM) menggambarkan kebun dengan tanaman seperti kurma, anggur, delima, papirus, dan ara yang tidak hanya berfungsi praktis, tetapi juga memberikan keindahan visual.

Perkembangan di Mesopotamia dan Persia

Di Mesopotamia, praktik menanam tanaman untuk kesenangan estetika mulai berkembang. Raja-raja Asyur memiliki taman berburu dan perkebunan pohon yang ditanami dengan spesies seperti palem, cemara, dan mur.

Dikutip dari Tenney Plants, Taman Gantung Babilonia yang dibangun oleh Nebukadnezar II pada abad ke-6 SM adalah contoh terkenal dari taman yang dirancang untuk keindahan dan rekreasi.

Meskipun tidak ada sisa fisik yang ditemukan, catatan sejarah menggambarkan taman ini sebagai struktur bertingkat yang menyerupai gunung hijau, menunjukkan apresiasi tinggi terhadap estetika tanaman.

Pengaruh Romawi dan Renaisans

Bangkitnya Kekaisaran Romawi membawa integrasi taman ke dalam kehidupan sehari-hari. Vila-vila sering dibangun di tengah lahan pertanian, menggabungkan produksi pangan Dilansir dari Mountain Home Landscape, setelah jatuhnya Roma pada tahun 476 M, tradisi ini dilanjutkan dalam skala kecil oleh taman-taman monastik. Selama Renaisans, terutama di Perancis, taman hias mengalami kebangkitan dengan desain yang lebih megah dan formal, mencerminkan kekayaan dan kekuasaan pemiliknya.

Ekspansi dan Koleksi Tanaman oleh Inggris

Pada abad ke-18 dan ke-19, Inggris memainkan peran penting dalam pengumpulan dan penyebaran tanaman hias. Melalui ekspedisi ke berbagai belahan dunia, mereka membawa kembali spesimen tanaman untuk dipelajari, diperbanyak, dan dipamerkan. Praktik ini tidak hanya memperkaya keanekaragaman tanaman hias di Eropa tetapi juga mempengaruhi desain taman dan apresiasi terhadap tanaman eksotis.

Tanaman Hias dalam Ruang Interior

Pada abad ke-20 dengan meningkatnya urbanisasi, tanaman hias mulai banyak digunakan di dalam ruangan sebagai elemen dekoratif. Selain memberikan sentuhan alamiah pada interior, penelitian oleh Bringing Nature Home (2007) menunjukkan bahwa tanaman hias memiliki manfaat kesehatan, seperti meningkatkan kualitas udara dan kesejahteraan psikologis.ren ini terus berkembang hingga hari ini, dengan berbagai spesies tanaman hias menjadi bagian dari desain interior modern.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus