Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Benjolan di leher mungkin dialami oleh beberapa orang. Dikarenakan tidak menimbulkan rasa sakit, sebagian orang pun membiarkannya. Namun tahukah Anda bahwa hal tersebut merupakan gejala dari berbagai masalah kesehatan yang membutuhkan perawatan?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dokter ahli endokrin Fatimah Eliana dalam acara Waspadai Gangguan Tiroid: Kenali dan Pahami untuk Hidup Lebih Baik pun menjelaskan beberapa di antaranya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Tiroid
Tiroid adalah penyakit yang disebabkan oleh produksi kelenjar yang berlebih maupun kurang. Pasiennya akan mengalami gangguan metabolisme lantaran kelenjar tiroid yang berlebihan bisa mempercepat metabolisme, sedangkan saat keadaan kurang, akan memperlambat metabolisme. “Karena letak tiroid ada di bawah jakun, jadi saat ada masalah, terjadi pembengkakan seperti benjolan di lokasi itu,” katanya di Jakarta pada Rabu, 17 Juli 2019.
2. Kista
Anda mungkin mengira bahwa kista hanya akan berlokasi di rahim wanita. Meski demikian, kista berjenis epidermoid rupanya bisa menyerang bagi wajah dan leher. Layaknya kista di rahim, kista di leher pun akan berbentuk benjolan. Namun, tanda yang membedakan dengan tiroid, ia sangat mungkin pecah dan bernanah. “Kalau sudah parah, harus di operasi agar bersih,” katanya.
3. Tortikolis
Tortikolis adalah istilah kedokteran bagi cedera otot di bagian leher. Umumnya, orang yang mengalami hal ini akan menunjukkan benjolan di lehernya. Meski demikian, ini bukan merupakan masalah besar. Fatimah mengatakan jika ini bisa diobati dengan cepat melalui penyangga leher. “Ini masalah paling ringan dari semua penyakit dengan gejala benjolan di leher. Jadi kalau mengalami ini, tidak usah takut,” katanya.
4. Kanker kelenjar getah bening
Kanker kelenjar getah bening adalah penyakit yang disebabkan oleh penyaring cairan limfa yang bekerja secara tidak normal. Sebenarnya, kelenjar getah bening tidak hanya berada di leher, namun tersebar di berbagai bagian tubuh. Meski demikian, salah satu pembengkakan akibat ketidaknormalan itu secara umum terjadi di leher. Benjolan dapat dilihat di leher pasien penyakit ini. “ Kalau tidak segera diobati, biasanya akan semakin membesar. Jadi kalau sudah tahu ada benjolan, sebaiknya cek usg dan laboratorium,” katanya.
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA