Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kebotakan menjadi masalah pria di atas usia 40-an tahun. Tapi tak jarang masalah ini juga menimpa pria yang lebih muda. Banyak orang yang berpikir bahwa masalah ini ditimbulkan, salah satunya, kebiasaan mengenakan topi. Benarkah?
Baca juga: Benarkah Pria Botak Rentan Terjangkit Kanker Prostat?
Dr. Hayley Goldbach, seorang dokter kulit di UCLA Health, seperti dikutip Time Senin, 17 Juni 2019, mengatakan bahwa ia sering menerima pertanyaan tentang hubungan antara menggunakan topi dan kebotakan. “Saya pikir jawaban singkatnya adalah mengenakan topi mungkin bukan masalah yang sebenarnya,” kata Goldbach.
Pemikiran bahwa topi menjadi penyebab kebotakan muncul karena orang yang mulai mengalami penipisan rambut biasanya menutupinya dengan topi. Lalu ketika kondisinya bertambah berat, topi pun dianggap sebagai pemicunya.
“Penyebab utama kerontokan rambut adalah genetika,” kata seorang ahli bedah plastik yang mengkhususkan diri dalam pemulihan rambut dan asisten profesor klinis di Mount Sinai Medical Center di New York City, Dr. Michael Wolfeld.
Kerontokan rambut pada pria atau androgenic alopecia disebabkan oleh miniaturisasi progresif folikel rambut yang sensitif terhadap hormon dihydrotestosterone (DHT), produk pemecahan hormon testosteron pria. Kondisi ini terjadi turun temurun alias genetik dan bisa terjadi kapan saja setelah pubertas.
News & World Reports menyatakan bahwa topi tidak menyebabkan bahaya kebotakan, tetapi topi yang kotor dapat menyebabkan iritasi kulit kepala.
Jadi, topi juga sebenarnya bisa berkontribusi jika dikenakan dalam kondisi kotor dan sangat ketat. “Jika seseorang mengenakan topi sangat ketat dan dalam jangka waktu lama, setiap hari hingga bertahun-tahun, bisa saja menyebabkan kerusakan rambut,” kata Wolfield. Dan kerusakan rambut itu akan berujung pada kerontokan.
Pendapat itu diperkuat Goldbach. Menurut dia, penggunaan topi yang terlalu ketat bisa menyebabkan iritasi atau peradangan pada folikel rambut. Ini tidak otomatis menyebabkan kerontokan, tapi bisa menjadi faktor yang berkontribusi.
Pakar lainnya, Dr. Adam Friedman, profesor dermatologi du George Washington University, mengatakan bahwa kandungan pewarna dan tekstil pada topi ikut mempengaruhi. "Jika topi menyebabkan reaksi alergi di kulit kepala, itu bisa menyebabkan rambut rontok karena peradangan," katanya. Apalagi ketika topi dikenakan dalam keadaan berkeringat. "Garam dari keringat secara fisik mengiritasi kulit," Dan iritasi mempercepat peradangan.
Baca juga: Hindari Kebotakan dengan Mengonsumsi Makanan dan Minuman Ini
Tapi, para ahli berpendapat bahwa topi bukanlah penyebab serius kebotakan. Topi justru bisa melindungi kulit dari sengatan matahari yang bisa menyebabkan kanker kulit. Friedman mengatakan, manfaat ini lebih valid daripada kekhawatiran bahwa topi dapat menyebabkan kebotakan.
TIME | HUFFINGTON POST
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini