Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagaimana cara menghentikan rambut rontok? Bisakah tumbuh lagi? Sebetulnya, jumlah rambut yang rontok sekitar 50-100 helai setiap hari dan ini merupakan hal yang normal karena ada juga rambut yang tumbuh setiap harinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sayangnya, kondisi ini dapat membuat rambut lebih tipis atau mengalami kebotakan, baik sementara maupun permanen. Jika bertanya-tanya apakah rambut rontok bisa dihentikan atau tumbuh kembali atau tidak, semuanya tergantung pada penyebab. Lantas, apa saja penyebab rambut rontok?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keturunan
Salah satu penyebab kebotakan atau kerontokan rambut adalah faktor keturunan. Dokter spesialis kulit dan kelamin Arthur S. mengatakan perawatan dapat memperlambat dan menghentikan kerontokan rambut.
"Bahkan pada beberapa kasus, rambut bisa tumbuh kembali," kata Arthur. Semakin dini terdeteksi dan dirawat maka semakin besar pula kemungkinan kesuksesannya.
Alopesia areata
Ini merupakan kebotakan atau kerontokan yang disebabkan oleh penyakit autoimun yang menyerang kelenjar rambut. Orang yang mengalami kondisi ini memiliki tanda, salah satunya kulit kepala yang botak dengan bentuk pitak. Apakah orang dengan kondisi ini rambutnya bisa tumbuh kembali? Jawabanya bisa. Arthur menambahkan, kondisi ini seringkali perlu dibantu dengan perawatan yang dapat merangsang pertumbuhan rambut.
Stres
Biasanya, saat orang baru sembuh dari sakit parah, rambut pun akan mengalami kerontokan selama beberapa bulan. Ini juga terjadi pada penyintas Covid-19, yang banyak melaporkan mengalami rambut rontok berbulan-bulan sesudahnya. Namun jangan khawatir karena rambut rontok yang disebabkan oleh stres masih bisa tumbuh kembali.
"Ketika tubuh kembali sehat, tidak stres lagi, dan mendapatkan nutrisi yang cukup, rambut pun akan tumbuh lagi," kata Arthur.
Kebiasaan buruk
Apakah Anda termasuk orang yang suka menarik rambut saat sedang stres atau memikirkan hal lain? Jika iya, sepertinya Anda perlu mengubah kebiasaan buruk tersebut. Arthur menjelaskan kegiatan mencabut rambut sangat rentan merusak kelenjar rambut dan bila kelenjar rusak, rambut tidak akan tumbuh kembali.