Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sepintas asam urat dan rematik tidak begitu berbeda dan memiliki kesamaan. Keduanya menyebabkan rasa sakit, bengkak, dan kaku pada persendian yang dapat membatasi rentang gerak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari creakyjoints.org, ternyata penyebab keduanya berbeda. Rematik adalah penyakit autoimun, yang artinya sistem kekebalan tubuh sendiri menyerang persendian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sedangkan nyeri asam urat disebabkan oleh peningkatan kadar asam urat dalam darah yang tidak dapat dikeluarkan dengan baik oleh tubuh. Kristal asam urat ini dapat mengendap di jaringan sinovial, menyebabkan peradangan dan nyeri.
Ahli Reumatologi di The Portland Clinic di Portland, Kelly A. Portnoff, menyebut kasus asam urat seringkali terlihat jelas karena rasa sakit yang dialami pasien selama kambuh amat sakit. Sedangkan jika memiliki rematik, rasa sakitnya akan menjalar ke seluruh tubuh.
Selain itu, rematik dapat mempengaruhi hampir semua orang, paling sering pertama kali muncul pada wanita di tahun-tahun reproduksi mereka. Sedangkan asam urat cenderung muncul pada akhir dua puluhan atau awal tiga puluhan dan tujuh puluhan hingga delapan puluhan.
Dilansir dari Bangkokhospital.com, umumnya semua bagian tubuh bisa terkena terkena rematik. Biasanya terjadi di jari tangan, tangan, bahu, jari kaki, pergelangan kaki, lutut, pergelangan tangan dan siku.
Sedangkan daerah yang umumnya terkena asam urat biasanya bagian bawah tubuh, terutama di persendian jempol kaki, jari kaki, pergelangan kaki dan lutut.
Waktu rasa sakit muncul pun berbeda. Rematik biasanya muncul saat setelah bangun di pagi hari. Suhu dingin makin memperburuk rasa sakit. Sedangkan nyeri asam urat biasanya menyerang kapan saja sepanjang hari tanpa periode tertentu.
Perbedaan lainnya apabila rematik dikompres air dingin biasanya memperburuk gejala. Sebaliknya, dalam kasus asam urat yang parah, bila dikompres air hangat dapat meningkatkan peradangan dan keparahan.
ANNISA FIRDAUSI