Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Sianidanya Dihilangkan, Pisang Enbal Jadi Sarapan Khas Pulau Kei

Aroma pisang enbal mengepul di atas atap rumah-rumah perkampungan penduduk di Pulau Kei, Maluku Tenggara, hampir saban pagi.

15 Maret 2018 | 06.56 WIB

Pisang enbal di warung Forganza, Langgur, Pulau Kei Kecil, Rabu, 14 Maret 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana
Perbesar
Pisang enbal di warung Forganza, Langgur, Pulau Kei Kecil, Rabu, 14 Maret 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Aroma pisang enbal mengepul di atas atap rumah-rumah perkampungan penduduk di Pulau Kei, Maluku Tenggara, hampir saban pagi. Di sana, para mama atau ibu menyiapkan santapan pembuka hari khas Kei tersebut untuk anggota keluarga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Inilah sarapan yang wajib bagi mereka. Pisang enbal, atau juga disebut pisang embal, dimasak pakai tepung khusus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tepung yang digunakan ialah tepung enbal atau tepung singkong. Sedangkan pisang yang dimasak bersama enbal berjenis pisang sepatu.

Pisang sepatu bukan pisang yang enak dikonsumsi sebagai buah. Rasanya sepat dan manisnya sangat tipis. Maka, ketika diuleni dengan tepung enbal, rasanya menjadi kaya dan padu.

Warga asal Sulawesi Tengah, yang menikah dengan penduduk lokal Kei, Petronika Meyske Toliaso, mengatakan enbal sebenarnya merupakan singkong beracun. "Singkong ini mengandung sianida," katanya saat ditemui di Langgur, Pulau Kei Kecil, Rabu, 14 Maret 2018.

Namun penduduk asli pulau berjuluk Tual ini mengolahnya menjadi makanan pokok, termasuk adonan utama pisang goreng. Sebelum dimasak, singkong harus lebih dulu diparut serta diperas.

"Diperas supaya keluar asam birunya. Itulah racunnya," ujar Meyske. Setelah diperas, parutan enbal dikeringkan, lalu diayak hingga berbentuk seperti bubuk. Bubuk enbal ini kemudian diuleni untuk diolah menjadi kulit pisang goreng.

Meyske menjual pisang enbal di warung makannya bernama Forganza. Warung itu beralamat di Jalan Kolseer Loon, Langgur. Warungnya buka mulai pukul 09.00. Di sana, pengunjung bisa memesan pisang enbal untuk sarapan seharga Rp 20 ribu per delapan buah.

Pisang enbal selalu disantap bersama sambal terasi. Sambalnya istimewa lantaran terasi sebagai bahan utamanya didatangkan langsung dari Kepulauan Aru.

Menikmati pisang enbal, selain dengan mencocolnya ke sambal terasi, akan terasa lebih sempurna bila dinikmati sambil menyaksikan lanskap Pantai Derlair yang terbentang di depan Warung Forganza.

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus