Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Stroke merupakan kondisi ketika peredaran darah di otak mengalami gangguan sehingga menyebabkan hilangnya fungsi otak secara akut dan cepat. Hal ini karena pada pembuluh darah otak terjadi penyumbatan yang disebabkan oleh gumpalan darah (plak) atau gelembung (emboli udara). Salah satu jenis stroke yang umum terjadi adalah stroke ringan atau Transient Ischaemic Attack (TIA).
Melansir Mayo Clinic, stroke ringan atau dalam bahasa medis dikenal dengan nama serangan iskemik sesaat adalah gangguan aliran darah terhalang ke otak dalam kurun waktu sebentar dan tidak menyebabkan kerusakan permanen. Stroke ringan biasanya terjadi di aliran darah ke bagian otak, sumsum tulamg belakang, atau retina.
Perbedaan mendasar antara stroke ringan dengan stroke adala tingkat keparahan sumbatan yang menghalangi aliran darah ke otak. Sumbatan pada stroke ringan tergolong masih kecil dan belum menyebabkan saraf otak rusak secara permanen. Gejala stroke ringan dapat membaik seiring waktu dalam hitungan jam. Sementara stroke, sumbatan lebih parah dan telah menyebabkan kerusakan pada saraf otak.
Meskipun bersifat sementara, stroke ringan adalah tanda peringatan dini yang menunjukkan bahwa seseorang berpotensi terkena stroke. Masih dilansi dari Mayo Clinic, satu dari tiga orang yang mengalami stroke ringan menderita stroke sebenarnya. Risiko mengalami stroke permanen sangat tinggi dalam waktu 48 jam setelah mengalami stroke ringan.
Gejala stroke ringan dapat dilihat dari gangguan pada wajah, lengan, dan kemampuan berbicara. Berikut adalah tanda-tanda gejala stroke ringan:
- Otot wajah menjadi lemah ditandai dengan wajah tidak simetris (wajah turun ke salah satu sisi), tidak bisa senyum, tidak bisa mengerutkan dahi, dan mata atau mulut turun ke bawah.
- Tidak mampu mengangjat kedua lengan dan tungkai karena salah satu anggota gerak mati rasa.
- Kesemutan di bagian tubuh yang mengalam stroke ringan.
- Pandangan terganggu pada salah satu atau kedua mata.
- Kesulitan berjalan atau mempertahankan posisi tubuh karena gangguan sistem koordinasi tubuh.
- Sakit kepala dan pusing.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca juga: Kenali Gejala Stroke dan Simak Beberapa Cara Mengatasinya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini