Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes mellitus, sering disingkat diabetes, adalah faktor risiko stroke. Demikian sebut sebuah studi tinjauan berjudul ‘Diabetes and Stroke: What Are the Connections?’ yang terbit di Journal of Stroke.
Studi itu memaparkan ada beberapa mekanisme patofisiologis ketika diabetes menyebabkan stroke iskemik, termasuk aterosklerosis arteri besar, SVD serebral, dan emboli jantung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adanya diabetes tidak hanya terkait dengan peningkatan risiko stroke, tetapi hasil pasca stroke umumnya lebih buruk pada orang dengan diabetes dibandingkan mereka yang tidak menderitanya.
Bagaimana diabetes menyebabkan stroke?
Gula darah tinggi membuat kaku pembuluh darah yang lama kelamaan menyebabkan timbunan lemak atau gumpalan di pembuluh darah. Gumpalan tersebut mempersempit pembuluh darah dan memutus suplai darah ke organ utama seperti otak dan karenanya menyebabkan stroke.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diabetes adalah penyakit yang lazim dan sering dikaitkan dengan faktor risiko kardiometabolik yang meningkatkan risiko stroke. Dalam kasus penderita diabetes, kondisi pasca-stroke memburuk dan ada risiko lebih besar untuk kambuhnya stroke, demikian temu studi tersebut.
Berdasarkan data dari Federasi Diabetes Internasional, diperkirakan saat ini ada 537 juta orang dewasa hidup dengan diabetes. Angka ini diperkirakan akan tumbuh menjadi 643 juta pada 2030 dan 783 juta pada 2045.
Diabetes dikaitkan dengan risiko stroke hemoragik dan stroke iskemik yang lebih tinggi. Sesuai penelitian, risiko stroke iskemik meningkat sebesar tiga persen setiap tahun dan tiga kali lipat pada mereka yang menderita diabetes selama lebih dari 10 tahun, dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita diabetes.
3 masalah umum menghubungkan diabetes dan stroke
Diabetes berperan aktif dalam mempengaruhi tiga penyebab umum stroke: aterosklerosis arteri besar, penyakit pembuluh darah otak kecil (SVD), dan emboli jantung. Aterosklerosis arteri besar, yakni penyebab utama stroke, dipercepat oleh perubahan fisiologis yang disebabkan oleh dislipidemia, hiperglikemia, dan resistensi insulin.
Disfungsi mikrovaskular serebral, yang umumnya terlihat pada penderita diabetes, membuat seseorang rentan terhadap stroke lacunar dan hemoragik. Mereka yang menderita diabetes memiliki risiko 35 persen lebih tinggi untuk mengalami fibrilasi atrium, penyebab stroke kardiometabolik yang diketahui dan potensial.
Selain diabetes mellitus, faktor risiko stroke lainnya adalah lemak perut berlebih, tekanan darah tinggi, kondisi pra-diabetes, kolesterol tinggi, dan konsumsi tembakau.
Pilihan editor : Cek Mitos dan Fakta Penyakit Diabetes, Salah Satunya Penyakit Keturunan?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.