Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Suka Makan Jeroan, Ini Manfaat dan Risiko yang Perlu Anda Ketahui

Jeroan yang kerap dikonsumsi masyarakat Indonesia memiliki manfaat dan risiko bagi tubuh. Berikut penjelasannya.

21 Juli 2021 | 15.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Impor Jeroan Belum Terealisasi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jeroan merupakan isi rongga perut dan dada hewan ternak ruminansia, seperti sapi dan kambing. Jenis jeroan yang lazim dikonsumsi masyarakat antara lain otak, hati, jantung, paru-paru, usus, ginjal, dan limpa. Pada umumnya, masyarakat Indonesia sendiri gemar mengonsumsi jeroan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jeroan memiliki berbagai manfaat, tetapi juga risiko. Jeroan mengandung nutrisi berupa vitamin B, mineral, zat besi, dan zinc. Namun, terlalu banyak mengonsumsi jeroan dapat meningkatkan risiko penyakit seperti kolesterol dan asam urat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Manfaat

Menurut laman Nourish byWebMD, jeroan dapat menurunkan risiko alzheimer. Vitamin B1 yang terkandung dalam hati dapat mencegah faktor penyakit alzheimer, termasuk hilang ingatan dan pembentukan plak.

Selain alzheimer, konsumsi jeroan dapat meningkatkan energi. Kandungan zat besi di dalamnya mencegah kekurangan zat besi. Salah satu gejala kekurangan zat besi adalah mudah kelelahan dan kekurangan tenaga. Mengonsumsi jeroan, terutama bagian hati, dapat meningkatkan zat besi dalam tubuh.

Vitamin B2 atau riboflavin terkandung dalam ginjal dan hati hewan. Mengonsumsinya akan menjauhkan Anda dari tipe kanker tertentu. Penelitian menunjukkan bahwa riboflavin membantu mengurangi risiko kanker paru-paru dan kanker kolorektal.

Menguatkan sistem imun merupakan salah satu manfaat dari jeroan. Zinc yang terkandung dalam hati, ginjal, dan jantung dapat membuat sistem imun bekerja secara optimal. Seseorang dengan kandungan zinc yang rendah di dalam tubuhnya lebih rentan akan infeksi.

Risiko

Meskipun jeroan mengandung banyak nutrisi, sumber makanan ini juga tinggi akan kandungan kolesterol, terutama hati dan jantung. Kelebihan kolesterol dalam tubuh dapat menaikkan risiko serangan jantung atau stroke. "Ini sebabnya, daging harus dimakan dalam porsi yang cukup," tulis WebMD.

Orang dengan asam urat disarankan untuk menjauhi daging karena daging kaya akan kandungan purin. Selain kolesterol yang tinggi dan risiko asam urat, orang yang didiagnosa mengalami hemochromatosis disarankan untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak jeroan. Penyakit karena kandungan zat besi yang terlalu banyak dalam tubuh ini dapat menimbulkan kanker dan gagal jantung.

DINA OKTAFERIA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus