Tahun Baru, Pikiran Baru: 10 Langkah Jaga Kesehatan Mental di 2025

TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki tahun 2025, pertanyaan yang patut kita renungkan adalah: apakah Anda merasa siap secara mental atau bagaimana menjaga kesehatan mental menghadapi tantangan baru? Kesehatan otak dan pikiran adalah aspek penting yang sering kali terabaikan, namun sangat vital untuk menjalani hidup yang bermakna.

Dengan kebiasaan sederhana namun efektif, Anda dapat menjaga pikiran tetap tajam, sehat, dan seimbang. Melansir dari laman Channel News Asia, berikut adalah 10 tips untuk menjaga kesehatan mental dan pikiran Anda di tahun 2025.

1. Berolahraga Secara Teratur
Aktivitas fisik bukan hanya bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga sangat penting untuk kesehatan otak. Setelah berolahraga, banyak orang melaporkan perasaan lebih baik secara emosional, serta peningkatan fungsi memori dan kemampuan kognitif. Lebih dari itu, olahraga teratur terbukti mengurangi risiko depresi dan demensia. Peneliti percaya bahwa aktivitas fisik meningkatkan aliran darah ke otak dan merangsang pelepasan bahan kimia tertentu yang membantu membangun koneksi baru antar-neuron. Dalam kondisi seperti depresi dan demensia, koneksi antar-neuron sering kali melemah, sehingga olahraga dapat menjadi perlindungan penting terhadap penurunan fungsi otak.

2. Atasi Kecemasan Secara Proaktif
Kecemasan adalah masalah umum yang dialami banyak orang. Namun, ada cara-cara untuk mengelola rasa cemas dan membangun ketahanan mental. Hadapi ketakutan Anda dengan perlahan dan konsisten. Penelitian menunjukkan bahwa menghadapi sumber kecemasan secara langsung dapat membantu mematahkan pola ketakutan dan penghindaran. Fokus pada nilai-nilai pribadi juga penting. Misalnya, jika kemurahan hati adalah nilai yang Anda junjung, cobalah melakukan kegiatan sukarela. Selain itu, hindari kebiasaan membesarkan masalah kecil. Catat pengalaman Anda dalam menghadapi kecemasan sebelumnya untuk menjadi referensi jika kecemasan muncul kembali.

3. Tantang Otak Anda dengan Aktivitas Baru
Stimulasi mental adalah kunci untuk menjaga otak tetap aktif dan sehat. Meskipun manfaat teka-teki silang atau permainan otak dalam mencegah demensia masih diperdebatkan, para ahli setuju bahwa aktivitas yang menantang otak tidak akan merugikan. Cobalah bermain permainan papan, membaca buku atau surat kabar, atau belajar bahasa baru. Aktivitas ini akan merangsang koneksi baru dalam otak dan meningkatkan kemampuan kognitif Anda.

4. Prioritaskan Tidur yang Berkualitas
Kurang tidur adalah masalah kronis yang dialami banyak orang. Kekurangan tidur tidak hanya memengaruhi suasana hati tetapi juga kemampuan otak dalam menghadapi stres dan emosi negatif. Salah satu cara terbaik untuk mengatasi insomnia adalah dengan terapi perilaku kognitif (CBT-I), yang terbukti lebih efektif dibandingkan obat tidur dalam jangka panjang. Anda dapat mencoba panduan seperti buku Quiet Your Mind and Get to Sleep atau aplikasi Insomnia Coach untuk meningkatkan kualitas tidur Anda.

5. Cari Cara untuk Keluar dari Kebuntuan
Kadang-kadang kita merasa terjebak dalam pekerjaan atau hubungan. Untuk mengatasinya, lakukan audit kecil terhadap kehidupan Anda. Identifikasi hal-hal yang menciptakan hambatan atau stres dalam kehidupan sehari-hari dan hilangkan kebiasaan atau pola yang tidak membantu. Selanjutnya, visualisasikan kehidupan yang Anda inginkan dan langkah-langkah spesifik untuk mencapainya. Tuliskan langkah-langkah tersebut dan ambil tindakan kecil setiap hari untuk mencapai tujuan Anda.

6. Jaga Tubuh Tetap Dingin di Cuaca Panas
Suhu panas tidak hanya memengaruhi tubuh tetapi juga otak. Penelitian menunjukkan bahwa suhu tinggi dapat menurunkan fungsi kognitif dan meningkatkan agresivitas. Untuk menjaga kesehatan otak, pastikan Anda tetap terhidrasi dan mencari tempat yang sejuk saat cuaca panas. Gunakan kipas, mandi dengan air dingin, atau kunjungi pusat pendinginan di lingkungan Anda.

7. Kurangi Kritik Berlebihan pada Diri Sendiri
Jika Anda sering merasa tidak cukup baik, coba latih penerimaan diri. Fokus pada pencapaian Anda, sekecil apa pun itu. Ubah dialog internal Anda menjadi lebih konstruktif. Misalnya, alih-alih berkata, ‘Aku sangat bodoh membuat kesalahan itu’ katakan, ‘Kamu membuat kesalahan, tetapi itu adalah bagian dari pembelajaran dan tidak akan berlangsung selamanya.’

8. Rawat Kesehatan Fisik untuk Otak yang Lebih Sehat
Kesehatan fisik dan kesehatan otak saling berkaitan erat. Mengelola tekanan darah, kolesterol, dan pola makan adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan fisik dan mental. Jika Anda ingin mengetahui risiko kesehatan Anda, cobalah kuis risiko demensia, depresi, dan stroke seperti yang dikembangkan oleh Massachusetts General Hospital McCance Center.

9. Jalin Hubungan Sosial Baru
Kesepian dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan bahkan meningkatkan risiko penyakit Alzheimer. Untuk mengatasi kesepian, hubungi teman atau keluarga, atau bergabunglah dalam komunitas atau kelompok yang sesuai dengan minat Anda. Hubungan sosial yang positif dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kebahagiaan.

10. Jangan Memaksa Diri Untuk Memaafkan
Memaafkan adalah proses emosional yang tidak selalu mudah. Jika Anda memilih untuk memaafkan, itu bukan berarti Anda harus menjalin hubungan kembali dengan orang yang menyakiti Anda. Sebaliknya, jika Anda belum siap memaafkan, tidak apa-apa untuk memberi diri Anda waktu.

Dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan ini, Anda dapat memperkuat ketahanan mental, menemukan keseimbangan, dan memprioritaskan hal-hal yang paling berarti dalam hidup Anda.

NY TIMES | TIMES OF INDIA
Pilihan editor: Apa Itu Self Love? Ini Ciri-ciri, Manfaat dan Cara Menerapkannya