Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari Trauma Sedunia diperingati setiap 17 Oktober. Pada 2023, peringatan Hari Trauma Sedunia mengusung tema "Merangkul, Ketahanan, Mengatasi Dampak Trauma".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Psikolog Ratri Kartikaningtyas mengatakan salah satu tanda orang memiliki trauma di masa lalu adalah selalu bertemu dengan pola masalah yang sama dalam kehidupan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Selalu ketemu dengan pola masalah yang sama, itu bisa jadi tanda bahwa kita punya isu atau trauma tertentu," kata Ratri terkait Hari Trauma Sedunia.
Selain itu, bisa juga ditandai dengan adanya kesulitan mengambil keputusan atau kesulitan dalam menjalin relasi dengan orang lain yang membuat diri sulit berkembang.
"Jadi bisa dikenali dengan kesulitan atau hambatan yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari," kata Bendahara Umum Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) ini.
Cari bantuan profesional
Ia mengatakan jika memiliki masalah tersebut maka sebaiknya menemui terapis kesehatan mental karena penyembuhan trauma tidak bisa dilakukan sendiri.
"Trauma itu hanya bisa dibantu oleh profesional kesehatan mental, bisa psikolog ataupun psikiater," ujarnya.
Ia menambahkan terapi berupa self healing hanya bisa dilakukan di bawah pemantauan profesional dan merupakan rangkaian dari proses terapi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
"Kalaupun ada proses self healing yang dilakukan, itu di bawah supervisi atau pemantauan dan merupakan rangkaian proses, jadi tidak bisa sendirian," tegasnya.
Pilihan Editor: Memahami Hodofobia, Kondisi Takut Bepergian