Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog sekaligus influencer Caca Tengker membagikan tipsnya ketika hendak memilih obat sirup terbaik untuk anak. Ia memilih menggunakan obat sirup fitofarmaka karena menurut dia terbukti aman dan sudah teruji klinis pada manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya merasa aman jika produk sudah memiliki sertifikat fitofarmaka karena berarti produk sudah teruji klinis pada manusia," kata Caca Tengker dalam keterangan pers bertajuk "Sirup Obat Aman untuk Anak pada Kamis 23 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Caca pun mengingatkan soal kasus sirup yang sempat menghebohkan masyarakat beberapa waktu lalu. "Kasus sirup cemaran yang terjadi beberapa waktu lalu, sangat mempengaruhi tentunya. Karena saat itu saya bingung mengenai kejelasan berita dan terutama saat mau membeli produk daya tahan tubuh yang rutin dikonsumsi karena tidak boleh dijual saat mendatangi apotik langganan," kata Caca Tengker.
Namun demikian, menurut Caca, sebelum membeli obat sirup ia perlu membekali diri dengan banyak informasi. "Saya harus mengenali dengan baik sirip obat yang saya beli, maka saya rajin browsing di situs-situs pemerintah terpercaya untuk mendapatkan update informasi terbaru sekaligus memastikan produk yang biasa saya konsumsi sudah dinyatakan aman. Misalnya saat saya membeli imunomodulator Stimuno. Saya harus memastikan Stimuno ini terpercaya," katanya melanjutkan
Caca mengatakan obat tersebut terbukti sebagai satu satunya produk imunomodulator yang sudah bersertifikat fitofarmaka yang teruji klinis pada manusia, menggunakan bahan herbal yaitu ekstrak meniran, aman dikonsumsi dalam jangka panjang. "Yang paling penting sudah dinyatakan aman untuk dikonsumsi oleh BPOM," kata Caca.
Plt. Direktur Registrasi Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan, Tri Asti Isnariani mengatakan timnya telah melakukan evaluasi dalam mengeluarkan izin obat. "Banyak dasar yang digunakan baik yang berlaku secara nasional maupun internasional. Apa yang dilakukan BPOM merupakan best practice yang dilakukan secara internasional,” kata Tri Asti Isnariani yang menjanjikan timnya sudah melakukan pengawasan ketat.
Perusahaan farmasi diminta untuk melakukan pengujian dan pembuktian sistem jaminan mutu. Setelah semua persyaratan terpenuhi, BPOM secara berkala merilis daftar obat-obatan yang aman.
"Sejak November hingga Januari, sekitar 616 obat sudah dinyatakan aman sepanjang digunakan sesuai aturan pakai," kata Ibu Asti.
Pengawasan oleh pemerintah indonesia terhadap obat-obatan yang mengandung cemaran Ethylene Glycol (EG) - Diethylene Glycol (DEG) pun mendapat apresiasi dari WHO. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Produksi dan Distribusi Farmasi Ditjen Farmalkes Kemenkes, Agusdini Banun Saptaningsih. "Kemenkes dan BPOM mensosialisasikan list yang aman. Di e-katalog, ada beberapa obat yang sudah tayang dan dinyatakan aman oleh BPOM. Kemenkes bekerja sama dengan BPOM dan pelaku usaha, untuk selalu menguji. Kemenkes menginginkan agar pelaku usaha menguji produk secara berkala," tutur Agusdini.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso menjelaskan bahwa obat yang sudah dinyatakan aman oleh Kemenkes dan BPOM, aman untuk dikonsumsi. "Kalau dari Kemenkes dan BPOM menyatakan aman, maka kami percaya," kata Piprim.
Sementara itu Ketua Umum Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), apt. Noffendri Roestam mengungkapkan bahwa obat-obatan yang diproduksi di Indonesia aman dikonsumsi. Senada dengan Noffendri, Guru Besar Farmakologi ITB Prof. apt. I Ketut Adnyana menegaskan bahwa obat-obatan yang diproduksi sesuai ketentuan maka aman untuk dikonsumsi. "Masyarakat tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi obat. Masyarakat harus meningkatkan literasi kesehatan, sehingga bijak dan cerdaslah menggunakan obat. Kalau ada satu anggota keluarga kita memerlukan obat, maka harus didapatkan segera," kata Ketut.
Pilihan Editor: Obat Sirup Dilarang, Penjualan di Apotek Dihentikan Sementara
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.