Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tips Kesehatan

13 Oktober 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kegemukan Mempengaruhi Seksualitas

Berat badan rupanya berkorelasi dengan hasrat seksual. Inilah yang terungkap dari sebuah studi yang dilakukan di Amerika Serikat baru-baru ini. Disimpulkan bahwa berkurangnya berat badan dapat berpengaruh baik pada kehidupan seksual.

Hasil studi itu dipresentasikan dalam pertemuan tahunan North American Association for Study of Obesity (NAASO) di Vancouver, Kanada, belum lama ini. Penelitian melibatkan 161 wanita dan 26 pria. Rata-rata usia mereka 45 tahun dengan body mass index (BMI) 41. Padahal, BMI normal adalah 30. Lalu mereka mengikuti program diet di Hennepin County Medical Center di Minneapolis.

Mereka juga diminta menjawab kuesioner mengenai kehidupan seksualnya. Sebanyak 15-39 persen mengakui kehidupan seksualitas mereka menurun. Lalu sebanyak 26-68 persen menyatakan seks kurang menarik lagi karena malu dengan tubuhnya sendiri.

Dalam dua tahun, akhirnya mereka bisa menurunkan berat badan lewat program diet. Pada tahun pertama, mereka umumnya berhasil menurunkan berat badan sebanyak 17,5 persen dan pada tahun kedua sebanyak 13 persen. Para responden yang berhasil melangsingkan badan merasa kehidupan seksual mereka lebih menyenangkan dibanding sebelumnya. Jadi, ”Obesitas sangat berpengaruh pada hubungan intim,” ujar Martin Binks, seorang direktur pusat kebugaran di Carolina Utara.

Bahaya di Atas Bantal

Sering-seringlah Anda membersihkan bantal. Siapa tahu ganjal tidur Anda mengandung jamur berbahaya. Sebuah penelitian yang dilakukan tim dari University of Manchester, Inggris, menemukan lebih dari 16 jenis jamur pada bantal.

Temuan didapat setelah tim mengambil sampel 10 bantal, terdiri dari 5 bantal berbahan bulu dan 5 bantal berbahan sintetis, yang telah digunakan antara 18 bulan dan 20 tahun. Ternyata semua bantal bermuatan berbagai jenis jamur, bahkan ada yang mencapai lebih dari 16 jenis.

Salah satu jenis jamur yang ditemukan di bantal sintetis adalah Aspergillus fumigatus. Jamur ini biasanya menyerang paru-paru dan memperparah penyakit asma. Aspergillus juga bisa menyebabkan infeksi pada pasien leukemia.

Tim peneliti juga menemukan bantal yang berisi jamur roti dan jamur yang biasa ditemukan di sampah. Menurut Profesor Ashely Woodcock, yang memimpin penelitian, ini menunjukkan ada ekosistem mini di dalam bantal. ”Penemuan ini memiliki implikasi penting bagi pasien yang menderita sakit pernapasan, terutama asma dan sinusitis,” katanya.

Pernikahan Bukan Obat Kanker

Ada anggapan penderita kanker akan memiliki usia harapan hidup lebih panjang setelah menikah. Asumsi ini rupanya tidak berlaku bagi penderita kanker payudara. Pernikahan bukankah ”obat” yang manjur bagi mereka.

Penelitian telah dilakukan oleh tim dari Fox Chase Cancer Center di Philadelphia, Amerika Serikat. Mereka mengamati 2.143 wanita yang menderita kanker payudara tingkat awal, yang diobati dengan lumpectomy (pengangkatan benjolan) dan radiasi di lembaga itu pada 1984 sampai 2003. Pasien kemudian dibagi dalam empat kelompok seusai dengan status perkawinannya, yakni menikah (63 persen), belum menikah (10 persen), bercerai (10 persen), dan janda (18 persen). Mereka diteliti selama rata-rata 76 bulan.

Hasilnya? Dr Shelly B. Hayes, yang memimpin penelitian, mengungkapkan tidak ada hubungan statistik yang signifikan antara status perkawinan dan perkembangan kesehatan mereka. Ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya terhadap para pria penderita kanker kepala dan leher. Dalam studi tersebut terbukti pasien yang menikah memiliki perkembangan kesehatan yang lebih baik.

BBC, AP, HealtDay News

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus