Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
KINI dia lebih suka mengurung diri di gubuk reot yang tersuruk di kawasan Kauman, Kota Metro, Lampung. Kalau sempat ke luar rumah, dara 16 tahun itu selalu menundukkan kepala seolah hendak menyembunyikan parasnya yang manis. Di matanya dunia tampak gelap. ”Saya jijik!” jeritnya setiap kali.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo