Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sampah menjadi masalah bersama. Penting sekali untuk berkolaborasi mengatasi masalah sampah di daerah masing-masing. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengolah sampah adalah dengan membangun Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) untuk mengatasi permasalahan sampah di wilayahnya. Pemerintah Kabupaten Badung, Provinsi Bali, menggandeng Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) serta dukungan dari mitra kerja, PT Tata Logam Lestari, meresmikan pengembangan infrastruktur berupa gedung penampungan serta pemilahan sampah dan sarana-prasarana pendukung kepada TPS3R Seminyak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami memiliki prinsip kalau kami membuang sampah berarti kami memindahkan masalah kami ke orang lain, oleh karena itu kami telah mendapat arahan dari Menteri Menko Marves untuk melaksanakan kegiatan di desa maupun di kelurahan paling tidak harus ada TPS3R dengan mengurangi, memilah dan mengolah sampah," ujar Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta di Seminyak, Badung, Bali, dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 7 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ilustrasi tong sampah. Sumber: TurboSquid
Ia menjelaskan pada 2024 pihaknya akan membuat ketentuan regulasi dan terus menyiapkan TPS3R dan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST). Apabila program itu telah berjalan, nantinya, setiap desa dan kelurahan pada hari Senin akan dijadwalkan untuk mengeluarkan sampah organik. Pada hari Selasa akan mengeluarkan sampah non-organiknya dan hari Rabu akan mengeluarkan sampah basah. "Target kami itu akan diolah menjadi salah satu bahan untuk pakan ternak, ini cara yang harus kami lakukan dan kami sekarang," katanya.
TPS3R Seminyak berdiri di lahan seluas 1.270 meter persegi ini sendiri merupakan bagian tidak terpisahkan dari inisiatif program pengelolaan sampah yang dilakukan oleh CCEP Indonesia. Sejak tahun 2007, TPS 3R Seminyak turut menjadi bagian penting dari program Bali Beach Up yang diinisiasi CCEP Indonesia. Sebuah program bersih-bersih di lima pantai sepanjang 9,7 kilometer, yang meliputi Pantai Kuta, Pantai Seminyak, Pantai Legian, Pantai Kedonganan, dan Pantai Jimbaran.
“Inisiatif ini juga merupakan bagian tidak terpisahkan dari strategi keberlanjutan kami serta bagian dari bentuk dukungan atas komitmen pemerintah untuk mengurangi sampah laut sebesar 70 persen pada 2025 dalam upaya mengatasi persoalan polusi plastik,” ujar Lucia Karina, Vice President Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia dan Papua New Guinea.
Setidaknya ada tiga komponen utama yang dilakukan perusahaan untuk mencapai praktik ekonomi sirkular yaitu: menghilangkan kemasan yang tidak perlu, dengan target 100 persen recyclability pada tahun 2025 sekaligus menghentikan penggunaan plastik murni (virgin plastic) dalam kemasan botol yang diproduksi pada 2030. Lalu ada pula niat mendorong kemasan sirkular dengan menggunakan 50 persen konten daur ulang (rPET) pada kemasan di tahun 2025 sekaligus mengumpulkan 100% botol plastik yang diproduksi pada 2030; dan melakukan investasi dan inovasi dalam solusi pengemasan masa depan.
Melalui pabrik berkapasitas 25.000 ton per tahun ini, CCEP Indonesia akan memiliki sumber bahan baku daur ulang kemasan pascakonsumsi, yang didapatkan dari masyarakat, komunitas seperti bank sampah, dan sebagainya. Hingga tahun 2022, sebanyak 12.585 ton sampah kemasan PET berhasil dikumpulkan dari 24 pusat pengumpulan yang dikelola oleh Mahija. Terkini, CCEP Indonesia bersama dengan mitra kerjanya, Dynapack Asia, berupaya dalam hal investasi serta pengumpulan, dengan didirikannya pabrik daur ulang, Amandina Bumi Nusantara (Amandina) dan juga Yayasan Mahija Parahita Nusantara (Mahija).
Mitra lain, PT Tata Logam Lestari juga berupaya untuk terus memberikan dampak positif bagi lingkungan sembari tumbuh bersama masyarakat, termasuk melalui dukungan kepada TPS 3R Seminyak ini. ”Hal ini merupakan salah satu bukti nyata walk the talk komitmen kepedulian kami terhadap lingkungan termasuk komunitas, bumi dan planet ini demi kelangsungan hidup layak anak cucu kita bersama serta dalam rangka menyukseskan agenda pemerintah hijau berkesinambungan dan perubahan iklim,” ujar Maharny Putri, Head of Government and Public Relations, Tatalogam Group.