Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Uniknya Memotong Lauk Sendiri Di Warung Soto Gunting Klaten

Ibu Negara Iriana Widodo konon pernah jauh-jauh daro Solo sarapan di Warung Soto mungil ini.

25 November 2017 | 08.41 WIB

Warung soto Gunting Pak Randi di tepi Jalan Solo - Jogja Km 8, Desa Jetis, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. Warung mungil ini pernah dikunjungi Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang datang bersama seorang tetangganya tanpa pengawalan ketat. DINDA LEO LISTY | KLATEN
Perbesar
Warung soto Gunting Pak Randi di tepi Jalan Solo - Jogja Km 8, Desa Jetis, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. Warung mungil ini pernah dikunjungi Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang datang bersama seorang tetangganya tanpa pengawalan ketat. DINDA LEO LISTY | KLATEN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Klaten - Tidak banyak yang mengira jika warung soto mungilitu pernah disinggahi Ibu Negara, Iriana Joko Widodo. Warung itu bernama Soto Gunting Pak Randi dan berada di tepi Jalan Solo-Jogja Km 8, Dusun Klepu, Desa Jetis, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hanya ada empat meja yang ditata saling berimpitan--dua di dalam dan dua di teras. Warung ini berlantai semen dan bercat putih kusam. Suasana menjadi teduh oleh sebuah pohon waru di halamannya. Angin semilir berhembus dari sawah di sampingnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Bu Iriani pernah makan di sini. Saya lupa kapan persisnya, yang jelas Pak Jokowi sudah jadi presiden,” kata Slamet Widodo yang akrab disapa Agus, 30 tahun, pengelola warung Soto Gunting kepada Tempo pada Kamis, 23 November 2017.

Agus mengatakan, Iriana datang pada suatu pagi ditemani seorang perempuan yang mengaku sebagai tetangganya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo. Namun, kehadiran Iriana di warung soto Gunting pada saat itu tidak membuat heboh para pembeli yang lain.

Selain karena kondisi warung belum terlalu ramai, Iriana juga tidak tampak mencolok. “Pakaian serta riasan beliau sederhana saja, sama seperti pembeli pada umumnya. Juga tidak tampak ada pengawalan ketat seperti saat kunjungan resmi,” kata Agus.

Meski mengenali wajah Iriana, beberapa pegawai Agus tidak berani mengajaknya berfoto bersama atau sekadar memotret menggunakan kamera seluler dari kejauhan. “Kalau foto Cak Diqin (penyanyi dan penulis lagu-lagu campursari kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur) sedang makan dan nyanyi di sini ada banyak,” kata Agus saat Tempo menanyakan foto Iriana saat singgah di warungnya.Pengelola warung soto Gunting Pak Randi, Slamet Widodo alias Agus (kiri), sedang menghitung uang yang akan dibayar pelanggannya setelah menyantap semangkuk soto sapi. DINDA LEO LISTY | KLATEN

Warung Soto Gunting adalah salah satu warung soto legendaris di tepi Jalan Solo-Jogja wilayah Klaten. Agus mengaku tidak tahu secara persis kapan warung itu pertama dirintis kakeknya. Setelah sang kakek meninggal, warung itu dikelola ayah Agus, Surandi alias Randi.

“Warung ini sudah ada sebelum saya lahir. Tapi lebih muda usianya daripada warung soto Mbok Dele,” kata Agus.

Warung soto Mbok Dele yang dikenal sebagai langganan sejumlah artis itu hanya sekitar 400 meter di timur warung soto Gunting. “Banyak artis yang kemari. Tapi kalau Pak Jokowi atau Bu Iriana belum pernah,” kata Supriyanto, 44 tahun, pengelola warung soto Mbok Dele kepada Tempo.

Sesuai namanya, warung soto Gunting Pak Randi menyediakan beberapa gunting besar di tiap mejanya. Gunting-gunting beralaskan piring itu digunakan para pelanggan untuk memotong sendiri bermacam lauk yang tersaji di depannya. Ada empal, iso, babat, kikil, hingga kapur (potongan kantong susu sapi yang digoreng). Harga bermacam lauk dari jeroan sapi itu sama, Rp 3.000 per potong.

Sedangkan harga semangkok soto sapinya Rp 6.000. “Yang membedakan dengan warung soto lain, di sini pakai thethelan (daging yang masih menempel pada tulang belulang sapi yang direbus untuk kaldu kuah soto),” kata Agus. Thethelan itu dimasak dengan bumbu bacem, digoreng, lalu diiris kecil-kecil.

“Sotonya lezat, pantas kalau Bu Iriana sampai jauh-jauh dari Kota Solo (sekitar 20 kilometer). Meski kuahnya bening, kaldu sapinya sangat terasa,” kata Cahyadi, 27 tahun, warga Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, salah satu pembeli di warung soto Gunting.

DINDA LEO LISTY (Klaten)

Berita lain:

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus