Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Usia Ideal Ibu Melahirkan Menurut BKKBN

Secara biologis, perempuan itu memenuhi syarat untuk bisa hamil dan melahirkan rata-rata usia 20 tahun. Ini alasan ketua BKKBN.

20 Desember 2022 | 21.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengimbau masyarakat menikah pada usia yang ideal demi mencegah angka kematian ibu (AKI) yang masih tinggi di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Secara biologis, perempuan itu memenuhi syarat untuk bisa hamil dan melahirkan rata-rata usia 20 tahun. Makanya semua data di seluruh dunia itu hamil dan melahirkan yang sehat ada pada usia antara 20 sampai 35 tahun,” kata Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menyambut Hari Ibu Nasional pada 22 Desember, Hasto mengingatkan perempuan yang hamil dan melahirkan di usia di bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun berpotensi meningkatkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi (AKB).

Dokter kandungan itu menjelaskan bahaya yang mengancam perempuan jika hamil di bawah usia tersebut. Ukuran panggul yang belum mencapai 10 sentimeter dan dipaksa melahirkan menyebabkan diameter kepala bayi berada di bawah rata-rata. Belum lagi mulut rahim masih menghadap ke arah luar, perempuan yang melakukan hubungan seks di usia muda berpotensi terkena kanker mulut rahim yang lebih besar.

“Ketika berhubungan seks, dia hamil dan melahirkan di usia di mana mulut rahimnya itu belum teratur, calon-calon sel menjadi kanker masih ada di bagian luar sehingga kalau berhubungan seks pasti terpapar oleh alat kelamin laki-laki sehingga mudah terjadi perubahan, menjadi kanker mulut rahim,” ujarnya.

Berebut zat penting
Bahaya lain adalah kurangnya zat-zat penting dalam tulang ibu, yang diambil janin dalam kandungan untuk tumbuh dan berkembang. Akibatnya, semua zat gizi dalam tubuh saling diperebutkan oleh ibu dan anak. Padahal, tulang-tulang ibu masih bisa tumbuh padat dan panjang di usia muda.

“Jadi tumbuh kembang keduanya tidak optimal sehingga relatif mengganggu pertumbuhan dari struktur tulang yang akhirnya bisa relatif osteoporosis,” paparnya.

Karena itu, sangat disarankan pasangan menikah pada usia yang ideal, yaitu 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. Usia tersebut dianggap sebagai usia matang saat ingin membangun keluarga yang mandiri secara finansial dan dewasa dalam pola pikir.

Selain kesehatan ibu, hal lain yang dikatakan idealnya laki-laki menikah pada usia 25 tahun tidak ada kaitannya dengan pertumbuhan. Hasto menjelaskan 80 persen jumlah sel dan volume otak sudah selesai pada usia 2 tahun.

“Jadi tidak ada hubungannya dengan masalah otak bagi laki-laki. Secara biologis tidak perlu dikaitkan dengan volume otak. Jika bagi laki-laki mungkin ada semacam kalau ada informasi seperti tadi, itu adalah bagian dari mitos,” tegasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus