Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Waspada, Kenali 6 Jenis Cedera Saat Main Bulu Tangkis

Euforia olahraga bulu tangkis di Indonesia memang luar biasa. Kenali 6 cedera yang kerap dialami pemain bulu tangkis

30 Juni 2022 | 15.02 WIB

Ilustrasi Bulu tangkis. ANTARA/Maha Eka Swasta
Perbesar
Ilustrasi Bulu tangkis. ANTARA/Maha Eka Swasta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Euforia olahraga bulu tangkis di Indonesia memang luar biasa. Banyak orang yang kemudian memilih bulu tangkis sebagai olahraga rutin setelah menyaksikan atlet-atlet Indonesia berlaga di turnamen-turnamen internasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Untuk itu, penting untuk diketahui bagaimana karakteristik permainan bulu tangkis ini. Apa saja faktor risiko dan cedera paling sering dalam bulu tangkis dan bagaimana mencegahnya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Antonius Andi Kurniawan, dari Ikatan Dokter Indonesia memaparkan bulu tangkis bulu tangkis termasuk kategori olahraga "high impact" dengan gerakan yang dinamis, merupakan kombinasi antara reli-reli pendek dan reli-reli panjang. "Karenanya, pemain bulu tangkis membutuhkan kebugaran aerobik atau kebugaran kardiorespirasi untuk dapat bermain bulu tangkis dengan durasi permainan 3 set," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 29 Juni 2022.

Tak hanya itu, pemain bulu tangkis juga memerlukan kecepatan, tenaga atau power, serta kelincahan yang cukup baik. Misalnya, pada gerakan melompat saat jumping smash, gerakan lunges saat melakukan gerakan netting, gerakan drop shot, gerakan yang cepat dan mengubah arah saat defence, serta gerakan lainnya.

Enam cedera paling sering terjadi

Pemain badminton membutuhkan stamina yang kuat, kelincahan, kecepatan, ketepatan, kekuatan otot, dan koordinasi motorik sendi dan otot yang baik. Olahraga ini dipenuhi gerakan kompleks sesuai dengan tempo permainannya. Itulah mengapa jika tidak berhati-hati, cedera otot, sendi, ligamen, hingga tendon rentan terjadi ketika bermain bulu tangkis.

Beberapa jenis cedera dalam latihan bulu tangkis di antaranya adalah cedera bahu, pergelangan kaki terkilir, lutut, punggung, siku dan kram otot.

Cedera Bahu

Cedera bahu disebabkan gerakan mengayun yang cepat dan berulang. Tipe cedera bahu pada pemain bulu tangkis disebabkan gerakan sendi bahu yang berulang. Kondisi ini akan menyebabkan otot-otot bahu kelelahan dan mengakibatkan stabilitas sendi bahu menurun. Tendonitis rotator cuff atau tendinopathy adalah kondisi cedera bahu paling sering pada pemain bulu tangkis.

Pergelangan Kaki Terkilir

Pergelangan kaki terkilir kerap terjadi akibat gerakan-gerakan berubah arah dalam waktu yang cepat serta gerakan melompat dan mendarat saat melompat untuk smash. Faktor risiko cedera pergelangan kaki bisa berasal dari internal dan eksternal.

Faktor internal misalnya: kelelahan saat bermain sehingga membuat keseimbangan menjadi terganggu dan pergelangan kaki kemudian terkilir; faktor eksternal biasanya disebabkan karena kondisi lapangan yang licin atau karena penggunaan sepatu yang tidak tepat.

Cedera Lutut

Sementara itu, jenis cedera lutut yang paling sering terjadi pada olahraga bulu tangkis adalah cedera jumper’s knee atau patella tendinitis yang diakibatkan gerakan melompat dan mendarat berulang dan gerakan lunges yang berulang.

Gerakan melompat dan mendarat serta gerakan lunges memberikan beban yang cukup besar pada tendon sendi lutut sehingga menyebabkan cedera lutut. Selain cedera pada tendon lutut, cedera ligamen lutut dan bantalan lutut juga sering dilaporkan di beberapa jurnal ilmiah, yaitu cedera ACL dan meniskus. Cedera ini sering disebabkan karena gerakan berputar dari lutut.

Cedera Punggung

Cedera punggung bawah juga sering terjadi akibat beberapa gerakan menerjang dan merunduk. Kelemahan otot punggung merupakan salah satu faktor risiko dari cedera lower back pain pada permainan badminton.

Cedera Siku

Cedera siku dapat terjadi karena beban pada otot yang berlebihan dan terus-menerus selama memegang raket, sehingga menimbulkan peradangan pada otot siku.

Kram Otot

Sementara cedera kram otot disebabkan olahraga tanpa melakukan pemanasan dan peregangan otot. Kram otot bisa terjadi di bagian tubuh mana pun, tapi kram yang paling sering biasanya muncul di kaki. Saat kram terjadi, otot akan mengalami kontraksi dan bagian tubuh yang mengalami kram akan sulit digerakkan selama beberapa detik atau bahkan beberapa menit.

Baca: Suka Main Bulu Tangkis, Cek Manfaatnya buat Tubuh

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus