Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Waspada Penyakit Liver, Berikut ini Ciri dan Faktor Risikonya

Penyakit liver merupakan istilah yang digunakan untuk setiap gangguan pada liver atau hati, yang menyebabkan organ hati tidak dapat berfungsi dengan baik.

30 April 2021 | 19.44 WIB

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit liver merupakan istilah yang digunakan untuk setiap gangguan pada liver atau hati, yang menyebabkan organ hati tidak dapat berfungsi dengan baik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dilansir mayoclinic.org, terdapat beberapa gejala dari penyakit liver, termasuk kulit dan mata tampak kekuningan (ikterus), sakit perut dan bengkak, bengkak di tungkai dan pergelangan kaki, kulit yang gatal, warna urine gelap, warna fases pucat, kelelahan kronis, mual atau muntah, kehilangan selera makan dan kecenderungan mudah memar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyakit ini rentan menyerang pengguna alkohol berat, kegemukan, diabetes tipe dua, tato atau tindik badan, menyuntikkan narkoba menggunakan jarum suntik bersama, paparan darah dan cairan tubuh orang lain, seks tanpa kondom, paparan bahan kimia atau racun tertentu, riwayat penyakit hati dalam keluarga.

Dan, tiga tahapan kerusakan hati akibat gangguan liver, meliputi:

Tahap satu, pada tahap ini penyakit liver ditandai dengan adanya inflamasi atau peradangan pada sel-sel hati. Kondisi ini dapat menyebabkan jaringan hati menjadi lunak dan membengkak. Jika kondisi ini tidak ditangani dengan baik, inflamasi dapat membuat jaringan hati mengalami kerusakan permanen.

Tahap dua, di tahap ini liver mulai mengalami fibrosis, suatu kondisi saat jaringan parut mulai tumbuh untuk menggantikan jaringan hati yang rusak. Pembentukan jaringan parut sebenarnya bagian proses yang dilakukan tubuh untuk menyembuhkan luka di jaringan hati. Namun, pembentukan fibrosis ini justru membuat hati tidak dapat berfungsi dengan normal.

Tahap tiga, tahap ini ditandai dengan terjadinya sirois, yakni kerusakan parah pada hati akibat penumpukan jaringan parut di hati. Sirois disebabkan penyakit hati yang berlangsung lama. Sirosis merupakan tahap akhir penyakit liver, di tahap ini hati sudah tidak bisa berfungsi dengan baik, dan akan ditandai keluhan dan gejala serius.

Tahap empat, di tahap ini kerusakan hati sudah menyeluruh. Kondisi ini menyebabkan hilangnya fungsi hati secara keseluruhan atau disebut juga gagal hati. Kondisi ini tidak bisa disembuhkan, umumnya memerlukan transpalantasi hati.

Melihat dampak serius penyakit liver sudah sebaiknya kita melaksanakan pola hidup sehat, dan menjauhi tindakan yang meningkatkan risiko terkena liver.

DELFI ANA HARAHAP

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus