Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Wisata Kuliner Makassar Sarabba, Minuman Enak di Musim Hujan

Salah satu kuliner khas suku Bugis, Makassar, Sulawesi Selatan bernama sarabba cocok diminum di musim hujan.

27 Desember 2019 | 10.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki musim penghujan ini paling enak jika minum minuman yang bisa menghangatkan tubuh. Sarabba bisa menjadi salah satu alternatif selain teh hangat, kopi, atau bajigur yang biasa kita jumpai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sarabba adalah minuman khas Suku Bugis, Makassar, Sulawesi Selatan. Salah seorang penjual sarabba di Kota Makassar ada di Jalan Sungai Cerekang. Letaknya di tengah kota atau 2,9 kilometer dari Pantai Losari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Minuman sarabba biasanya disajikan bersama dengan aneka gorengan atau sanggara, misalnya pisang goreng atau sanggara unti, sukun atau bakara, dan ubi goreng atau sanggara lame. Cita rasa sarabba mirip seperti wedang jahe, pedas manis dan hangat di mulut dan tenggorokan.

Penjual sarabba, Halijah mengatakan minuman ini menjadi favorit pengunjung saat musim hujan. Di warungnya, Halijah menyediakan tiga jenis sarabba. "Sarabba komplet campur telur dan susu Ro 15 ribu, sarabba original Rp 10 ribu, ada sarabba campur susu Rp 12 ribu," kata dia.


Halijah membuat sarabba di warungnya di Jalan Sungai Cerekang, Makassar, Sulawesi Selatan. Foto: kabarmakassar

Sarabba dibuat dari air dan campuran rempah-rempah, di antaranya jahe, gula merah, merica dan santan. Menurut Halijah, sarabba cocok untuk menghangatkan badan, meringankan masuk angin, meredakan sakit tenggorokan, sampai menambah stamina.

Halijah menjelaskan proses pembuatan sarabba. Pertama rebus air hingga mendidih kemudian masukkan gula merah, jahe, dan merica dan biarkan selama 20 menit. Ketika aroma jahe mulai tercium, kecilkan api dan masukkan santan kental sambil terus diaduk. Sarabba original ini bisa langsung disajikan atau ditambah susu atau telur sesuai selera.

Dari berjualan sarabba dan kudapan pendampingnya, Halijah bisa mendapatkan Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta setiap hari. Sarabba juga tersedia dalam bentuk bubuk dan siap minum. Beberapa hotel di Makassar juga menyajikan sarabba sebagai minuman khasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus