Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pohon Natal berukuran besar langsung terlihat saat Tempo memasuki restoran Cutt n Grill Senopati. Berbagai ornamen salju berwarna emas juga tergantung di atap restoran itu. Lagu-lagu natal menambah semarak Natal ruangan itu saat Tempo menunggu hidangan. Ornamen Natal seperti rusa dan dan lampu-lampu gemerlap pun menghiasi ruangan yang beberapa dindingnya dipenuhi dengan botol-botol minuman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menikmati suasana Natal di Cutt n Grill bisa menjadi salah satu pilihan Anda dan rekan-rekan untuk menghabiskan akhir tahun ini. Anda bisa bercengkerama sambil menikmati berbagai hidangan khas rumah makan ini. Tempo mencoba menghabiskan waktu sore hari di Cutt n Grill sambil mencoba beberapa hidangan khasnya. Salah satu menu di Restoran Cutt n Grill Senopati, Cutt Nachos Rasa Ikan Cakalang, pada 10 Desember 2019. Tempo/ Mitra Tarigan
Pada hidangan pembuka, Tempo memilih Cutt Nachos rasa ikan cakalang untuk menambah selera makan. Makanan yang asyik untuk disantap sambil mengobrol ini terdiri dari keripik jagung, saus monterey, alpukat, guacamole, Pico de Galo, dan saus Jalapeno yang agak pedas. Daging cakalang sangat terasa ketika menikmati hidangan ini. "Kami ada juga rasa daging sapi, tapi rasa cakalang akan membuat Nachos lebih terasa khas Indonesia," kata Asisten Manager Cutt n Grill, Cut Meuthia Laimaniaty alias Thia kepada Tempo pada 10 Desember 2019.
Cutt Nachos benar-benar bisa bikin ketagihan. Rasa cakalang tercampur dengan rasa pedas dan asam dari perasan jeruk yang bisa membuat menambah selera makan Anda. Porsinya yang cukup besar membuat satu mangkuk Cutt Nachos cukup disantap untuk 3-4 orang.Salah satu menu di Restoran Cutt n Grill Senopati, Hanging Fish Kebab pada 10 Desember 2019. Tempo/ Mitra Tarigan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Anda siap dengan hidangan utama? Tempo mencoba dua menu utama di restoran ini. Satu Hanging Fish Kebab dan ada pula Black Angus Sirloin.
Hanging Fish Kebab adalah potongan daging ikan kakap yang ditusuk dalam besi. Daging kakap itu diapit oleh berbagai sayuran seperti paprika, bawang bombai, jamur dan ada pula cabai. Thia mengatakan bentuknya yang gosong karena sudah dipanggang di oven membuat cabai nyaris tidak dikenali. "Banyak tamu yang langsung memakannya lalu kepedesan. Makanya kami selalu ingatkan saat dihidangkan bahwa ini cabai," kata Thia.
Menurut Thia, kebab ikan ini sempat menggunakan daging ikan dori. Namun setelah ditelaah lebih lanjut, daging ikan kakap ternyata lebih mudah menyatu dan lebih padat ketika dipotong dan ditusuk gantung seperti ini. "Daging ikan ini dimasak dalam tiga tahap pengerjaan. Setelah dipotong-potong, ikan dimarinate, dibakar, lalu dipanggang di oven," katanya.
Ada pula nasi pilaf basmati yang menemani daging kebab kakap ini. Nasi ini rasanya gurih sekali. Tanpa lauk, nasi dengan mentega, almond, serta campuran kismis ini juga sangat enak untuk disantap. Bentuk nasi sendiri mirip dengan nasi briyani yang biasa disajikan saat makan nasi kebuli, namun rasanya lebih mirip nasi uduk karena ada campuran mentega.Salah satu menu di restoran Cutt n Grill Senopati, Black Angus Sirloin pada 10 Desember 2019. Tempo/Mitra Tarigan
Salad dan saus mint juga menambah rasa segar dalam melahap Hanging Fish Kebab ini. Bila Anda tidak menyukai ikan, Anda juga bisa memilih daging sapi atau ayam sebagai pengganti menu utama kebab gantung ini.
Bagi pecinta daging, menu utama lain yang juga bisa menjadi pilihan Anda adalah steak Black Angus Sirloin dengan ukuran 300 gram. Anda mungkin merasa bahwa ukuran itu sudah sangat besar. Namun ternyata, Cutt n Grill pernah pula mengeluarkan daging steak dengan ukuran 400 gram. "Banyak yang habis juga kok (dengan ukuran 400 gram)," kata Thia.
Steak setengah matang itu pun sangat lezat. Saat menggigit daging, rasa berair akan langsung terasa di mulut. Ada lima pilihan saus yang menemani steak penuh lemak itu. Tiga saus pertama barbekyu, jamur, dan blackpepper mungkin sudah sering Anda rasakan di berbagai rumah steak lain. Dua saus lainnya yang bisa menjadi pilihan Anda adalah saus Country Gravy dan saus Devil.
Bila Anda suka rasa pedas, Thia menyarankan untuk memilih saus Devil. Namun Tempo mencoba saus Country Gravy. Saus itu rasanya seperti saus kari, kental dan ada rasa kejunya serta ditambah rasa asam jeruk yang membuat segar.Salah satu menu di Restoran Cutt n Grill Senopati, Pistachio Milk Cake pada 10 Desember 2019. Tempo/ Mitra Tarigan
Saatnya menikmati hidangan penutup. Setelah makan makanan dengan porsi besar, Anda bisa memilih makanan penutup berupa Pistachio Milk Cake bagi pecinta kue. Satu potong kue bolu rasa pandan dihidangkan lengkap dengan krim dan taburan kacang di bagian atas kue itu.
Banyak masyarakat yang mengeluh ketika makan kue bolu karena akan terasa seret saat menelannya. Untuk menghindari masalah itu, kue yang rasanya tidak terlalu manis ini disirami susu putih segar. "Susu segar membuat rasa kue itu menjadi lebih lembut," kata Thia. Benar saja, ketika ditelan, kue itu lebih terasa ringan dibandingkan memakannya saat kering.
Pilihan lain untuk makanan penutup adalah Durian Panna Cotta. Menu ini, menurut Thia, adalah satu ciri khas restoran ini. Ada berbagai perpaduan tekstur saat memakan Panna Cotta ini.Salah satu menu di Restoran Cutt n Grill Senopati, Durian Panna Cotta, pada 10 Desember 2019. Tempo/ Mitra Tarigan
Di bagian atas gelas, ada iga potong keripik manis di bagian atas yang ditumpuk dengan krim manis. Lalu ada potongan buah stroberi dan blueberry yang ditabur dengan kacang manis. Kemudian, ada pula tekstur puding lembut yang jelas terasa duriannya. Terakhir, di bagian dasar gelas, ada krim karamel lembut yang super manis.Salah satu menu di Restoran Cutt n Grill Senopati, Pandan Latte, pada 10 Desember 2019. Tempo/ Mitra Tarigan
Banyak yang enggan memilih durian karena aromanya yang menyengat. Namun dalam makanan penutup ini, aroma durian tidak akan tercium. Khas buah tropis itu baru akan terasa bila Anda menggigit puding Panna Cotta itu. Perpaduan tekstur Panna Cotta yang berupa tekstur lembut puding dan crunchy kacang serta keripik menambah sensasi unik di mulut. Krim karamel pun membuat Anda semakin penasaran dan menyendok lebih dalam puding itu.
Untuk hidangan minuman, Tempo mencoba dua buah minuman khas. Ada Pandan Latte yang disajikan panas. Aroma pandan sangat tercium saat Anda menyeruput kopi itu. Namun rasa pandan justru tidak terlalu pekat terasa di lidah. Lebih terasa rasa kopi di cairan yang berwarna hijau itu. "Sebenarnya Pandan Latte lebih banyak dinikmati dingin daripada panas," kata Thia.Salah satu menu di Restoran Cutt n Grill Senopati, Cutt Punch pada 10 Desember 2019. Tempo/ Mitra Tarigan
Bila sedang mencari rasa segar, Anda bisa menikmati minuman tropis Cutt Punch. Ada berbagai rasa buah tropis di minuman itu, seperti jambu, jeruk, dan mint ditambah dengan biji selasih. Jelas minuman ini bisa mengurangi dahaga Anda apalagi saat matahari sedang sangat terik.
Jadi di mana Anda akan menghabiskan waktu Natal dan Tahun Baru 2020?