Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

2 Spot Tak Biasa untuk Menikmati Sunset di Gili Trawangan

Biasanya turis menikmati sunset Gili Trawangan di dermaga pantai. Tapi ini ada dua cara berbeda.

5 Maret 2018 | 15.10 WIB

Seorang turis sedang menunggang kuda pacu di bibir pantai Sunset Point Beach Club, Gili Trawangan, NTB, Oktober 2017. Francisca Christy Rosana
Perbesar
Seorang turis sedang menunggang kuda pacu di bibir pantai Sunset Point Beach Club, Gili Trawangan, NTB, Oktober 2017. Francisca Christy Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gili Trawangan, pulau mungil yang berlokasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, sejak awal 2000 telah digandrungi turis. Pulau ini sekarang kondang sebagai Hawaii-nya Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dunia mengenal Gili Trawangan sebagai pulau dengan sajian lanskap yang komplet. Mulai daratan hingga alam bawah lautnya. Seluruh pantainya berpasir putih. Biota lautnya hidup sehat.

Tak cuma itu, Gili Trawangan kesohor sebagai tempat terbaik di Lombok untuk menyaksikan matahari tenggelam keemasan atau biasa disebut golden sunset. Wisatawan biasanya menikmati golden sunset di dermaga.

Namun, ada dua spot lain yang tak biasa untuk menyaksikan keindahan matahari temaram di sana. Seperti berikut ini.

1. Sunset Point Beach Club

Meski berada di kawasan resor dan beach club, Sunset Point Beach Club bisa diakses oleh khalayak. Pantai di depan resor itu boleh dinikmati oleh siapa pun, termasuk pengunjung yang tidak terletak di ujung barat Gili Trawangan. Letaknya tepat menghadap ke laut bagian barat.

Pemandangannya langsung menghadap ke daratan Lombok dan Gunung Agung. Saat sore tiba, matahari seolah-olah turun tepat di garis laut, di antara Pulau Lombok dan Gunung Agung.

Tepi pantai ini juga menjadi lokasi favorit para turis untuk berkuda. Saat gelombang surut, mereka akan menunggang kuda menuju karang yang jaraknya hampir satu kilometer dari bibir pantai.

Matahari keemasan dan langit yang mulai gelap akan membuat para penunggang kuda tampak seperti siluet.

Sunset Point Beach Club bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari dermaga. Jaraknya kurang-lebih satu kilometer. Wisatawan dapat juga menunggang cidomo dengan membayar Rp 125 ribu atau bersepeda.

Harga sewa sepeda Rp 20 ribu per jam atau Rp 50 ribu seharian.

2. Sunset Bar

Bersebelahan dengan Sunset Point Beach Club, Sunset Bar juga menawarkan pemandangan senja yang tak kalah eksotis. Di tepi bar terdapat kursi malas atau bean bag menghadap langsung ke laut.

Pemandangan Gunung Agung daratan Pulau Lombok juga menjadi sajian utama. Namun ada yang lebih menarik. Terdapat papan ayunan di bibir pantai, sedikit menjorok ke laut. Ayunan itu bisa dinaiki oleh dua orang.

Wisatawan biasanya berfoto di ayunan ini. Ketika matahari tenggelam, orang yang berpose di ayunan akan menjelma seperti siluet.

Ayunan di Sunset Bar diminati para turis untuk berfoto bersama pasangannya. Beberapa bahkan menggelar foto prewedding di sana.

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus