Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Raam Punjabi meraih penghargaan tersebut yang digelar oleh di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta pada 14 November 2023. Penghargaan spesial tersebut disampaikan oleh Reza Rahadian sebagai Ketua Komite FFI dalam Malam Anugerah Piala Citra FFI 2023. Saat menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diraih, ia pun meminta agar masyarakat selalu menonton film Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Yang saya tunggu-tunggu akhirnya datanglah malam ini. Terima kasih panitia penyelenggara FFI yang menyatukan seluruh pelaku industri film Indonesia, dan rasa bangga saya yang tak terhingga kepada panitia dan dewan juri FFI. Pesan saya kepada seluruh hadirin dan pemirsa, jangan lupa nonton film Indonesia,” kata Raam Punjabi saat menerima lifetime achievement award atau penghargaan pengabdian seumur hidup FFI 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Profil Raam Punjabi
Pemilik nama asli Raam Jethmal Punjabi lahir pada 6 Oktober 1944. Ia merupakan produser film dan sinetron berdarah India dan Surabaya, Indonesia. Ia merupakan anak dari Jethmal Tolaram Puniabi dan Dhanjibhai Jethmal Punjabi. Ia memang lahir di keluarga yang memiliki latar belakang dalam dunia perfilman. Saat masih kecil, ia suka sekali menonton film secara gratis.
"Saya nyelonong masuk saat lampu bioskop padam dan keluar sebelum terang," ujar Raam pada 23 Juni 2005, seperti dikutip Koran Tempo.
Hobi masa kecil tersebut sangat membekasi dan mendorong Raam untuk terjun di dunia film. Kini, berkat kegigihan dan kerja keras, ia disebut sebagai Raja Sinetron lantaran dari tangannya lahir ratusan sinetron yang menghias layar kaca Tanah Air.
Raam pertama kali terjun dalam dunia film bersama kakaknya, Dhamoo Punjabi dan Gobind Punjabi. Mereka mendirikan perusahaan importir film, PT Indako Film pada tahun 1967. Lalu pada 1971, ia mendirikan PT Panorama Film bersama PT Aries International Film.
Perusahaan ini memproduksi film pertama pada 1972 berjudul Mama, tetapi kurang diminati banyak orang. Lalu, ia memproduksi Demi Cinta, tetapi masih menjadi film yang tidak mencuri perhatian publik secara signifikan. Barulah film ketiganya, Pengalaman Pertama meraih kesuksesan.
Pada 1980-an, ketika kondisi perfilman Indonesia sedang terperosok, Raam dan kedua kakaknya, Dhamoo dan Gobind membawa tren film bergenre komedi.
Pada film ini, mereka menampilkan bintang komedi ternama kala itu, yaitu trio Warkop DKI Dono, Kasino, dan Indro. Kemudian, sekitar 17 tahun awal kariernya sebagai produser, Raam telah menghasilkan lebih dari 100 film, termasuk melalui PT Parkit Film yang berdiri pada 1981. Pada perusahaan perusahaan film tersebut, Raam dan Dharmoo menjabat sebagai produser, sedangkan Gobind sebagai produser eksekutif.
Pada 1989, ketika perfilman Indonesia sangat terpuruk, Raam tidak kehilangan ide dalam berpikir cepat untuk mengembangkan TVRI. Ia akhirnya berpindah ke dunia sinetron Indonesia yang sering muncul di RCTI. Raam pun melihat hal tersebut sebagai peluang besar dan harus dimanfaatkan yang terbukti dengan suksesnya sinetron komedi Gara-Gara.
Pada 1990, Raam Punjabi bersama Dhamoo dan Gobind mendirikan rumah produksi Multivision Plus (MVP) dengan modal Rp250 juta di bawah naungan Parkit Film. Namun, pada 2001, Dhamoo mengundurkan diri dari MVP.
Lalu, pada 2004, MVP mendirikan kantor perwakilan di India untuk mengejar pertumbuhan dalam memfasilitasi distribusi film asing. Didorong oleh kesuksesan ini, MVP terus memperluas jangkauannya melebarkan sayap ke Malaysia, Vietnam, Singapura, Timor Leste, Kamboja, Filipina, Hongkong, Taiwan, Thailand, dan Laos pada tahun berikutnya, seperti tercatat dalam mvpworld.
RACHEL FARAHDIBA R I ISTIQOMATUL HAYATI | JULI HANTORO
Pilihan Editor: Raam Punjabi dan Muhammad Soleh Ruslaini Terima Penghargaan Pengabdian Seumur Hidup FFI 2023