Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

6 Fakta Tradisi Festival Songkran Warga Thailand

Festival Songkran menjadi wujud niat baik, cinta, kasih sayang, dan syukur masyarakat dalam merayakan Hari Tahun Baru menurut tata surya Brahmana.

28 Mei 2022 | 09.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gambar kombinasi menunjukkan orang bermain dengan air selama perayaan Festival Air Songkran, untuk memperingati Tahun Baru Thailand di Silom Road di Bangkok 13 April 2017 (atas), dan pemandangan jalan yang sama selama berjangkitnya penyakit virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 13 April 2020. REUTERS/Athit Perawongmetha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Setiap 13 sampai 15 April, masyarakat di seluruh Thailand merayakan Festival Songkran atau festival percikan air.

Ada sejak dulu kala, festival Songkran menjadi wujud niat baik, cinta, kasih sayang, dan syukur masyarakat dalam merayakan Hari Tahun Baru menurut tata surya Brahmana atau Tahun Baru Buddhis.

Biasanya, kemeriahan festival Songkran diisi berbagai kegiatan dan variasi tradisi menurut masyarakat setempat, seperti parade, tarian, pembersihan patung Budha, pesta air, dan lain-lain. Lebih khusus, berikut sederet fakta mengenai festival Songkran Tahun Baru Buddhis:

1. Tak hanya di Thailand

Melansir beberapa blog, Songkran disebutkan sebagai festival Tahun Baru Buddhis yang tak hanya dirayakan di seluruh Thailand, tapi di bagian lain Asia juga, termasuk Laos, Vietnam, Kamboja dan Cina. Setiap negara memiliki ritual dan perayaan yang unik.

2. Berasal dari bahasa Sansekerta

Kata 'Songkran' berasal dari kata Sansekerta 'samkranti', yang berarti 'lintasan astrologi'.

3. Air

Keberadaan air dalam festival Songkran sangat penting. Karena acara ini menggunakan media air untuk membersihkan berbagai patung Budha, dan digunakan sebagai ritual memercikkan air ke orang-orang setempat.

4. Ritual memercikkan air

Tindakan memercikkan air pada orang lain dimaknai sebagai konsep 'menghapus masa lalu.' Namun, commisceoglobal.com menyebut ritual ini mulai mengalami pergeseran tindakan. Seiring waktu, banyak masyarakat saling menyiramkan air secara besar-besaran, menggunakan selang, ember, maupun senjata air. Sehingga acara menjadi pesta air yang sangat meriah.

5. Menebarkan bedak telek putih

Di acara Songkran, bedak telek putih ditaburkan pada orang-orang sebagai bentuk perlindungan dari roh jahat, dan mencegah terjadinya peristiwa buruk atau sial.

6. Kontes tuan dan nona Songkran

Kontes tuan dan nona Songkran menjadi bagian penting dalam perayaan festival Songkran. Ini adalah saat di mana pria dan wanita mengenakan pakaian tradisional indah yang mewakili wilayah dan budaya mereka.

DELFI ANA HARAHAP
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Festival Songkran di Thailand Dibatalkan


Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus