Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Solo traveling atau melancong sendirian ke luar negeri tengah digandrungi oleh perempuan. Namun, perempuan perlu berhati-hati saat di berada di beberapa negara karena tingkat keamanannya dianggap rendah. Faktor-faktor yang menyebabkan kondisi tidak aman di negara-negara ini sering kali mencakup tingkat kekerasan yang tinggi, diskriminasi gender, dan akses yang buruk terhadap perawatan kesehatan dan perlindungan hukum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Times of India, Ahad, 25 Agustus 2024, berikut enam negara yang dianggap tidak aman bagi perempuan untuk melancong sendirian pada 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Afrika Selatan
Negara dikenal dengan tingkat kekerasan berbasis gender yang tinggi, dengan keselamatan jalan menjadi perhatian utama. Menurut World Population Review, hanya 25 persen wanita di Afrika Selatan yang merasa aman berjalan sendirian. Kekerasan seksual, pelecehan, dan ancaman perdagangan manusia merajalela, menjadikannya tempat yang berbahaya bagi pelancong perempuan, terutama mereka yang traveling sendiri.
2. India
India sebenarnya sangat menarik dijelajahi karena memiliki warisan budaya yang kaya dan bentang alam yang beragam. Namun, negara ini terkenal dengan tingkat kekerasan dan pelecehan seksual yang tinggi, juga menghadapi masalah perdagangan manusia. Laporan tentang kekerasan terhadap perempuan sering terjadi, dan sistem hukum sering kali kesulitan untuk memberikan perlindungan atau keadilan yang memadai. Masalah yang terus berlanjut ini membuat perempuan perlu sangat berhati-hati saat berada di negara ini.
3. Afghanistan
Perempuan di Afghanistan menghadapi pembatasan kebebasan, akses ke layanan kesehatan, dan sumber daya ekonomi. Laporan tentang kekerasan, termasuk kekerasan dalam rumah tangga, cukup banyak. Konflik yang sedang berlangsung dan ketidakstabilan politik semakin memperburuk risiko bagi perempuan melancong sendirian di negara ini.
4. Somalia
Somalia sering mengalami konflik dan praktik budaya. Akses ke layanan kesehatan dan sumber daya ekonomi sangat terbatas. Kurangnya perlindungan hukum dan maraknya kekerasan berbasis gender membuat Somalia menjadi lingkungan yang tidak aman bagi perempuan.
5. Republik Demokratik Kongo (RDK)
Republik Demokratik Kongo sering disebut sebagai salah satu tempat paling berbahaya bagi perempuan karena maraknya kekerasan seksual. Negara ini mengalami konflik selama puluhan tahun, yang mengakibatkan pelanggaran hukum dan kekerasan antar-faksi. Perempuan di DRC menghadapi kondisi yang mengerikan, termasuk pemerkosaan sebagai senjata perang dan diskriminasi berat, yang menjadikannya salah satu negara paling berbahaya bagi perempuan.
6. Yaman
Yaman dilanda perang saudara dan krisis kemanusiaan selama bertahun-tahun. Ini menjadi salah satu faktor peringkat yang buruk dalam hal keselamatan perempuan. Perempuan di Yaman mengalami keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan, sumber daya ekonomi, dan perlindungan dari kekerasan. Praktik budaya yang mengakar kuat di negara ini dan konflik yang terus berlanjut telah menciptakan lingkungan yang tidak aman bagi perempuan untuk melancong sendirian.
Pilihan Editor: 6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas