Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Solo travel atau semakin diminati. Terutama di kalangan wisatawan muda. Menurut survei American Express, 76 persen Generasi Milenial dan Gen-Z merencanakan perjalanan solo tahun ini. Bepergian sendiri dapat memberikan manfaat tersendiri seperti relaksasi mendalam, mengembangkan minat baru, atau bertemu orang baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun bagi yang berencana solo travel keselamatan dan keamanan harus selalu menjadi prioritas. Selalu beritahukan teman atau anggota keluarga tentang rencana dan perkiraan saat berangkat maupun waktu kepulangan Aktifkan layanan lokasi ponsel sehingga orang-orang terkasih dapat melacak keberadaan secara real-time.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pakar keamanan di Locksmith Watford membagikan enam tips untuk menjaga keselamatan saat solo travel, seperti dilansir dari Express UK berikut ini.
1. Jangan menunjukkan sedang solo travel
Hindari secara terbuka mengungkapkan sedang bepergian sendiri. Bila perlu, ciptakan teman perjalanan fiktif atau katakan akan bertemu teman. Dengan begitu dapat mengindari perhatian yang tidak diinginkan.
Selain itu, hati-hati dengan postingan media sosial aat bepergian. Hindari membagikan foto lokasi atau akomodasi secara real-time, postingan publik dan geotag dapat secara tidak sengaja mengungkapkan lokasi tempat berada.
2. Hindari ruangan di lantai dasar
Kamar di lantai dasar lebih rentan terhadap penyusupan, terutama yang memiliki akses balkon. Ruangan di ujung lorong atau dengan pintu yang bersebelahan juga dapat menimbulkan risiko keamanan, jadi pertimbangkan untuk menghindarinya. Rahasiakan nomor kamar sebisa mungkin, atau gantungkan tanda "Jangan Ganggu" di pintu mengalihkan perhatian.
3. Tingkatkan keamanan kamar hotel
Kartu kunci hotel terkadang dapat dilewati dengan kunci utama. Jika kamar tidak memiliki kunci atau gerendel sekunder, bawalah kunci pintu portabel atau penghenti pintu beraliran alarm. Pastikan lubang intip tertutup, karena lubang intip yang rusak dapat memungkinkan orang luar mengintip ke dalam. Gunakan tisu atau selotip sebagai perbaikan sementara. Periksa kembali apakah jendela dan pintu terkunci dengan aman, dan jika ada yang terasa aneh, jangan ragu untuk meminta kamar baru.
4. Periksa kamera tersembunyi
Meski jarang, ada baiknya menlakukan pemeriksaan secara menyeluruh di kamar. Terutama fokus pada tempat persembunyian umum seperti detektor asap, ventilasi udara, jam alarm, dan furnitur. Nyalakan senter atau gunakan senter ponsel untuk mendeteksi pantulan dari lensa kamera.
Jika kamera ponsel Anda mendeteksi cahaya inframerah (uji ini dengan menggunakan remote TV), pindai ruangan dalam gelap untuk mencari lampu yang berkedip atau memantulkan. Untuk menambah kepastian, pertimbangkan untuk berinvestasi pada detektor kamera portabel.
5. Utamakan keselamatan
Meskipun bepergian sendiri bisa lebih mahal daripada bepergian dengan teman, jangan mengorbankan keselamatan demi menghemat uang. Akomodasi berbiaya sangat rendah terkadang dapat menimbulkan risiko tersembunyi.
Lakukan penelitian secara menyeluruh, baca ulasan terkini, dan periksa keamanan area sekitar. Menghabiskan sedikit lebih banyak uang untuk properti yang lebih aman dan memiliki ulasan baik merupakan sebuah investasi untuk ketenangan pikiran. Seperti yang dialami pengguna Reddit. "Periksa tingkat kejahatan di area tersebut! Saya pernah memesan kamar murah di dekat tempat konser tanpa melakukan riset dengan benar. Tempat itu mencurigakan, dan bahkan pengemudi Uber saya menunggu sampai saya masuk sebelum pergi," ujarnya
6. Hindari Jalan-jalan sendirian di malam jari
Batasi bepergian sendirian setelah gelap, karena risikonya dapat meningkat pada malam hari. Jika membutuhkan makanan atau perlengkapan, pertimbangkan layanan pengiriman atau makan di hotel.