Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

7 Objek Wisata di Kota Kinabalu Malaysia, dari Taman Laut sampai Gunung

Kota Kinabalu yang menjadi rumah bagi kehidupan pesisir, komunitas etnis Tionghoa, serta situs warisan dunia UNESCO.

6 Desember 2024 | 13.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengunjung menikmati pemandangan Gunung Kinabalu di Nabalu Town, Sabah, Jumat, 9 Februari 2024. ANTARA/ Sinta Ambar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kota tujuan wisata di Malaysia tidak hanya Kuala Lumpur atau Penang. Negara ini juga punya Kota Kinabalu yang menjadi rumah bagi kehidupan pesisir, komunitas etnis Tionghoa, serta situs warisan dunia UNESCO. Tapi sebagai salah satu kota dengan pertumbuhan tercepat di Malaysia, kota ini juga punya gedung-gedung pencakar langit, museum, dan pasar jalanan yang ramai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berada di Pulau Kalimantan, ibu kota Sabah ini mulai menjadi pembicaraan pelancong yang mencari petualangan berbeda dari yang didapat di kota-kota besar. Jika berencana menghabiskan liburan akhir tahun ini ke sana, inilah beberapa tempat wisata populer di Kota Kinabalu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Taman Laut Tunku Abdul Rahman

Terletak 3 kilometer dari lepas pantai kota Teluk Gaya, taman ini mencakup area seluas 50 kilometer persegi. Di area ini terdapat lima pulau terindah di Malaysia: Gaya, Manukan, Mamutik, Sapi, dan Sulug. Diresmikan pada 1974, taman ini berfungsi sebagai tempat untuk melindungi flora, fauna, dan ekosistem laut di area tersebut. Awalnya mencakup dua pulau, batas wilayahnya diperluas pada tahun 1979.

2. Pantai Tanjung Aru

Tanjung Aru, sebuah kecamatan di Kota Kinabalu, dinamai berdasarkan pohon cemara (Casuarina equisetifolia) yang berjejer di pantainya sepanjang 2 kilometer. Tempat ini menjadi spot menikmati matahari terbenam di sore hari, sambil belajar menerbangkan layang-layang, mengadakan piknik kecil, dan mencoba beberapa makanan kaki lima khas Melayu.

3. Masjid Kota Kinabalu

Masjid bergaya klasik ini bisa dibilang sebagai tempat paling populer di Kota Kinabalu. Masjid yang selesai dibangun pada 2000 itu memiliki kapasitas untuk menampung 12.000 jamaah. Keunikan masjid ini ada pada arsitekturnya yang mencerminkan Masjid Nabawi di Madinah, dengan kubah biru dan emas yang terinspirasi dari desain Arab. Wisatawan nonmuslim dapat masuk di luar waktu salat. 

4. Jalan Gaya

Jika suka jajanan kaki lima, jalan ini harus dikunjungi. Di sini terdapat Pasar Makanan Malam Api-Api. Pasar ini menjual kerajinan tangan, pakaian, makanan lokal, dan hasil bumi segar. Dari layanan pijat refleksi, dan pertunjukan jalanan hingga seni yang dipesan, pasar ini merupakan perpaduan budaya Melayu dan Asia Tenggara. Beberapa makanan populer di pasar ini adalah murtabak (martabak) yang diisi dengan daging cincang, telur, bawang, dan bawang putih.

5. Menara Jam Atkinson

Jika suka sejarah, kunjungi Menara Jam Atkinson. Didirikan pada 1905, menara ini merupakan bangunan kolonial tertua di Kota Kinabalu. Dibangun dari kayu merbau yang tahan lama, bangunan ini selamat dari pengeboman Perang Dunia II. Menara setinggi 15,7 meter ini dibangun sebagai penghormatan untuk FG Atkinson, pejabat distrik pertama yang meninggal karena malaria. 

6. Desa Budaya Mari Mari

Desa Budaya Mari Mari menawarkan pengalaman menjelajahi rumah tradisional lima kelompok etnis utama Sabah, Bajau, Lundayeh (pemburu dan nelayan), Murut (pemburu kepala), Rungus (petani dan pedagang), dan Dusun (masyarakat setempat). Selain mempelajari seni membuat sumpitan, membuat api dengan bambu, dan demonstrasi tato, pelancong juga dapat merasakan kuliner khas seperti wine beras dan ayam bambu. Jangan lupa singgah ke Air Terjun Kiansom, salah satu pemandangan terbaik di Kota Kinabalu.

7. Taman Kinabalu 

Taman Kinabalu berada di ujung utara Pulau Kalimantan, sekitar 90 kilometer dari Kota Kinabalu. Kawasan ini didominasi oleh Gunung Kinabalu, salah satu gunung tertinggi di Asia Tenggara yang ketinggiannya mencapai 4.095 meter di atas permukaan laut. Taman yang terdaftar sebagai situs warisan dunia UNESCO ini mulai terbentuk sejak 15 juta tahun yang lalu. Kawasan ini terdiri dari hutan hujan dataran rendah, hutan hujan tropis, hingga hutan pegunungan tropis. Keanekaragaman hayatinya mewakili spesies yang ada di Australia, Cina, bahkan Himalaya.
TRAVEL + LEISURE | UNESCO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus