Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Penggemar Taylor Swift menjadi sorotan usai Ariana Grande memutuskan untuk hengkang manajemen Scooter Braun. Seperti diketahui, pada hari Senin, 21 Agustus, Ariana Grande memutuskan hubungan bisnisnya dengan Scooter Braun dan perusahaannya, SB Projects.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ariana menjadi klien Scooter Braun sejak tahun 2013. Selama itu, Ariana telah merilis enam album, dan lima di antaranya mencapai No. 1 Billboard 200. Namun, belum jelas apakah dia memutuskan semua hubungan bisnis dengan Scooter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain Ariana, penyanyi Demi Lovato juga memutuskan untuk keluar dari manajemen Scooter. Bahkan sebelum Ariana dan Demi, penyanyi J Balvin telah mengambil langkah lebih dulu meninggalkan Scooter.
Reaksi penggemar di media sosial
Di media sosial, para penggemar mendukung keputusan Ariana Grande tersebut. Merkea juga mengaitkan dengan dugaan bahwa Scooter mendapatkan imbalan setelah pembelian rekaman master Taylor Swift yang kontroversial pada tahun 2019. "Dia sudah selesai, Karma berpihak pada Taylor," tulis seorang pengguna.
Salah satu pengguna mengatakan bahwa Scooter Braun akan segera menjadi pengangguran. "Scooter kehilangan semua kliennya oh, saya tidak pernah menyangka akan melihat hari ini tiba," kata yang lain.
Beberapa pengguna media sosial berspekulasi bahwa kepergian Ariana Grande dan Demi Lovato dari perusahaan manajemen Braun bisa menjadi pertanda kabar buruk.
"Semua kliennya meninggalkannya jadi ada sesuatu yang terjadi," kata salah satu pengguna.
"Sepertinya mereka semua akan meninggalkannya, sebelum pemberitaan buruk turun. Adakah yang tahu apa yang mungkin terjadi?," tanya yang lain.
Beberapa penggemar menilai kepergian Ariana Grande dari perusahaan Scooter Braun adalah potensi kolaborasi dengan Taylor Swift. "Ariana Grande dan Taylor Swift akan berkolaborasi, setelah Ariana memecat manajernya, Scooter Braun," kata seorang penggemar.
Masalah antara Taylor Swfit dan Scooter Braun
Kontroversi antara Taylor Swift dan Scooter meledak pada tahun 2019. Hal ini karena Scooter membeli rekaman master Taylor dari CEO Big Machine Records, Scott Borchetta.
Taylor kecewa karena karya-karya musiknya berada di tangan seseorang yang mencoba membongkarnya. "Selama bertahun-tahun saya bertanya, memohon kesempatan untuk memiliki pekerjaan saya. Sebaliknya, saya diberi kesempatan untuk mendaftar kembali ke Big Machine Records dan "mendapatkan" satu album sekaligus, satu untuk setiap album baru yang saya serahkan.'
Hampir satu setengah tahun kemudian, Scooter menjual rekaman master tersebut seharga lebih dari U$300 juta. Padahal Taylor berencana merekam ulang enam rekaman pertamanya, setelah merilis album Fearless (Taylor’s Version), Red (Taylor’s Version) dan Speak Now (Taylor’s Version) dengan tahun 1989 (Taylor’s Version) yang akan dirilis musim gugur ini.
DAILY MAIL
Pilihan editor: Tak Lagi Ditangani Scooter Braun, Demi Lovato Cari Manajer Baru