Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram - Pendakian ke Gunung Rinjani ditutup selama tiga bulan pada Januari hingga Maret 2024. Penutupan ini rutin dilakukan setiap awal tahun mengingat cuaca dengan curah hujan tinggi pada periode tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Balai Taman Nasionan Gunung Rinjani (TNGR) Dedy Asriady mengingatkan agar para pendaki patuh terhadap ketentuan tersebut. "Demi keamanan pendakian, hendaknya tidak ada yang nekat mendaki,’’ kata Dedy pada Rabu 20 Desember 2023 sore.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menjelaskan, menurut informasi prakiraan cuaca dari BMKG Stasiun Klimatologi Kelas I Mataram, saat itu sedang terjadi masa peralihan menuju musim hujan 2023/2024. Penutupan juga dilakukan untuk pemulihan ekosistem di kawasan TNGR.
‘’Perlu mewaspadai adanya potensi bencana hidrometeorologi,’’ katanya.
Bagi Semeton Rinjani yang akan melakukan pendakian check in pada 31 Desember 2023 diwajibkan segera melakukan check out pada 3 Januari 2024. Sebab, cuaca tidak mendukung perjalanan pendakian seperti hujan lebat dan angin kencang dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal di beberapa wilayah. Selain itu, ada potensi dampak bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung.
Penutupan seluruh destinasi wisata pendakian dan beberapa destinasi wisata non-pendakian yang ada di kawasan TNGR sesuai dengan Surat Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Nomor : 805.Lap/GL.03/BGV/2023 tanggal 17 Desember 2023 perihal Penyampian Laporan Evaluasi Aktivitas Gunung Rinjani pada Level II (Waspada).
Namun, tidak semua destinasi wisata ditutup. Masih ada beberapa alternatif destinasi wisata alam non-pendakian lainnya yang bisa dikunjungi wisatawan.
Data pendaki Gunung Rinjani
Gunung Rinjani menjadi salah satu tujuan pendakian yang paling diminati di Indonesia. Menurut data sepanjang April hingga November 2023, tercatat ada 119.260 pendaki yang naik ke Gunung Rinjani, terdiri dari wisatawan mancanegara (wisman) 33.318 orang atau 27,94 persen dan wisatawan Nusantara 85.942 orang atau 72,72,06 peresen. Data pendaki yang naik ke puncak mencapai 64.258 orang dan non-pendakian 55.002 orang.
Untuk keperluan pendakian, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani memiliki kuota harian melalui jalur daerah asal pintu pendakian yaitu Kabupaten Lombok Utara lewat Senaru sebanyak 150 pendaki dan Torean 100 pendaki. Pendaki yang masuk dari Lombok Tengah melalui pintu Aik Berik maksimal 100 orang. Adapun jalur masuk di Kabupaten Lombok Timur masing-masing Sembalun 150 orang, Timbanuh 100 orang, dan Tetebatu 100 orang.
SUPRIYANTHO KHAFID