Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Belanja Tas Kulit Kualitas Internasional di Tanggulangin Sidoarjo

Tak perlu jauh-jauh ke Singapura atau Paris untuk belanja tas kulit dengan kualitas jempolan, cukup berkunjung ke Sidoarjo, Jawa Timur.

20 Januari 2018 | 17.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang pengunjung sedang berbelanja tas dan dompet di Toko Permata, Kampung Tegalangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu, 20 Januari 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Surabaya - Tak perlu jauh-jauh ke Singapura atau Paris untuk belanja tas kulit dengan kualitas jempolan. Di Sidoarjo, Jawa Timur, pun ada sentra pembuatannya. Mutunya tak kalah dengan merek-merek internasional sekelas Louis Vuitton dan Celine.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nama sentra pengolahan kulit ini adalah Desa Keden. Dalam peta administrasi Jawa Timur, desa tersebut masuk dalam wilayah Kecamatan Tanggulangin. Maka itu, turis lebih familiar dengan sebutan Kampung Tanggulangin. Lokasinya tepat di tepi tanggul Lapindo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketika Tempo berkunjung ke Tanggulangin, Sabtu pagi, 20 Januari 2018, terlihat hampir semua rumah di perkampungan tersebut memproduksi tas, dompet, dan ikat pinggang.

Menurut Chairul Anam, salah satu perajin, yang juga menjabat sebagai Kepala Pengelola Konveksi Permata, kualitas barang di sini boleh diadu di pasar internasional. "Bahannya terbuat dari kulit sapi dan domba berkualitas. Ada yang kelas satu, ada yang kelas dua," katanya saat ditemui di Kampung Tanggulangin.

Kulit-kulit itu didatangkan dari Magetan dan Surabaya. Selain bahan, keterampilan pembuatnya untuk memproses produk-produk kulit tak perlu diragukan. Tentu ini juga jadi faktor penting yang membikin tas, dompet, dan ikat pinggang punya kualitas layak adu.

Perajinnya sudah terlatih sejak kecil. Ilmu mereka merupakan ilmu warisan dari para orang tua, yang sebelumnya juga menjadi perajin kulit.

Umumnya, produk-produk tersebut langsung dikirim ke luar negeri, seperti Brunei Darussalam atau Malaysia. Atau juga disetor ke toko-toko besar yang terdapat di perkampungan. Bisa pula dititipkan di koperasi desa. Nama koperasi itu INTAKO.

Di INTAKO atau toko-toko penampung hasil produksi warga rumahan, produk olahan kulit ini dijual dengan harga yang bervariasi. Untuk dompet, misalnya, harganya dibanderol mulai Rp 135-400 ribu. Sedangkan tas dihargai Rp 250 ribu sampai Rp 1,6 juta. Sedangkan ikat pinggang berkisar Rp 160 ribu.

Sementara itu, produk-produk yang cacat, tapi masih layak pakai, dijual di rumah masing-masing. Biasanya turis lokal memburu barang reject ini. Harganya jauh lebih murah. Bisa sampai setengahnya. Untuk dompet, misalnya, khusus barang reject, dijual dengan kisaran harga Rp 60 ribuan.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA (Sidoarjo)

 

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus