Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang memberlakukan libur nasional selama 10 hari, mulai Sabtu, 27 April sampai Minggu, 6 Mei 2019. Libur nasional ini disebut juga sebagai Golden Week karena menggabungkan beberapa hari libur yang berdekatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Untuk diketahui, ada beberapa momentum yang diperingati warga Jepang sepanjang 10 hari itu. Pada 29 Mei 2019 masyarakat Jepang memperingati Hari Showa atau hari ulang tahun Kaisar Shwa. Hari ini, Selasa 30 April 2019, Kaisar Akihito turun tahta lanjut dengan penobatan Pangeran Naruhito sebagai kaisar Jepang.
Esok hari, 1 Mei 2019, ditetapkan sebagai hari libur untuk perayaan kenaikan tahta Kaisar Naruhito. Selang satu hari kemudian, atau 3 Mei 2019 adalah Hari Peringatan Konstitusi, 4 Mei 2019 Hari Hijau, dan 5 Mei Hari Anak-anak.
Semua momentum itu digenapkan menjadi libur nasional selama 10 hari yang disebut juga dengan Golden Week. Sayang, tampaknya tak semua orang Jepang suka hari libur. Mereka justru bingung mau melakukan apa dan mungkin lebih senang bekerja.
Kaisar Jepang Akihito, bersama Permaisuri Michiko (kanan), Putra Mahkota Naruhito (kiri) dan Putri Mahkota Masako, saat acara ulang tahun kerajaan ke-77 di Istana Kekaisaran di Tokyo, 23 Desember 2010. REUTERS/Kim Kyung-Hoon/File Photo
Survei harian Asahi Shimbun, seperti dikutip AFP, menunjukkan hasil survei sebanyak 45 persen orang Jepang tidak sepenuhnya bisa merasakan bahagia selama libur panjang. Adapun 35 persen pendduuk Jepang menyatakan senang saat libur Golden Week.
Baca juga: Wisata Jepang dan Korea, Mana yang Lebih Murah?
"Saya tidak tahu bagaimana menghabiskan waktu ketika tiba-tiba mendapat sepuluh hari libur," kata Seishu Sato, 31 tahun, pekerja di bidang keuangan. "Jika Anda ingin bepergian, itu akan ramai di mana-mana dan biaya tur telah melonjak. Saya mungkin akhirnya pulang ke tempat orang tua."
Juru bicara Nippon Travel Agency, Hideki Wakamatsu mengatakan masyarakat Jepang biasanya memanfaatkan Golden Week untuk berwisata ke luar negeri. "Sebagian besar tur kami untuk periode liburan Golden Week sudah terjual habis sejak tahun lalu," kata Hideki Wakamatsu.
TOKYO CHEAPO
Artikel lainnya: Belajar dari 9 Kebiasaan Positif Penduduk Jepang