Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bintan - Sejumlah perajin Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, berhasil mengolah tulang dan sisik ikan menjadi barang kerajinan yang layak dijual kepada masyarakat dan wisatawan. Para perajin itu di bawah naungan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda).
Ketua Dekranasda Bintan Deby Apri Sujadi mengatakan tulang ikan dan sisik ikan mudah didapat di daerah tersebut. Sehingga para perajin tidak kesulitan mendapat bahan baku. Mereka pun mengolah bahan-bahan tersebut menjadi kerajinan gelang, bros baju, anting, miniatur kapal, bunga, hiasan lampu, bingkai foto, dan aksesori.
"Ini disukai masyarakat dan wisatawan," ujar Deby di gedung Lembaga Adat Melayu Bintan, Jumat, 20 Oktober 2017. Dia menjelaskan, tulang dan sisik ikan diperoleh secara gratis di sejumlah restoran yang menjual ikan.
Ia mengatakan di ruang Dekranasda Bintan para pengunjung dapat melihat proses pengolahan kerajinan tersebut.
Baru-baru ini, Dekranasda Bintan mendapat undangan memberikan pelatihan kepada 50 perwakilan desa se-Kabupaten Bangka di Provinsi Bangka Belitung. Pelatihan tersebut bermanfaat bagi para perajin untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas.
Bupati Apri Sujadi mendorong Bintan memiliki banyak kreasi olahan kerajinan tangan.
"Di setiap kesempatan, kami juga berikan cendera mata kerajinan tulang dan sisik ikan bagi tamu," katanya.
Sekretaris Dekranasda Bintan Remon Roxis mengatakan saat ini kerajinan tulang dan sisik ikan sudah menjangkau ke luar daerah. "Seperti Yogyakarta dan Kuala Lumpur, Malaysia," tuturnya.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini