Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Bintang Kehidupan Nike Ardilla Meredup Sejak 19 Maret 1995, Tewas Kecelakaan

Hari ini, 15 Maret menjadi hari berkabung bagi fans club Nike Ardilla. Penyanyi itu tewas kecelakaan 26 tahun lalu di Bandung, usianya masih 19 tahun.

19 Maret 2021 | 10.31 WIB

Gaya rambut khas Nike Ardilla. Instagram/@billboard_ina
Perbesar
Gaya rambut khas Nike Ardilla. Instagram/@billboard_ina

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - “Jenuh aku mendengar, manisnya kata cinta, lebih baik sendiri,” siapa yang tidak ikut menyanyikan ketika mendengar bait pertama, tembang Bintang Kehidupan dari Nike Ardilla? Lagu ini sering dimainkan mulai dari acara pernikahan hingga lomba pencarian bakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Lagu Bintang Kehidupan karya musisi Deddy Dores ini sudah rilis sejak 1989, dinyanyikan oleh Raden Rara Nike Ratnadilla Kusnadi atau yang akrab dipanggil Nike Ardilla dan meledak di pasaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nike lahir pada 17 Desember 1975. Ia merambah dunia tarik suara sejak masih usia 10 tahun, usia yang masih belia. Nike sudah memiliki bakat seni yang turun dari kakek buyutnya ini, sudah banyak mendapatkan penghargaan menyanyi sebelumnya. Lebih lanjut, ia akhirnya bergabung dengan salah satu promotor musik kawakan Indonesia yang berada dibawah manajemen Danny Sabri.

Dengan bergabungnya Nike ke manajemen Danny Sabri memiliki dampak yang besar bagi karir musiknya. Sebab, pada usia 14 tahun Nike sudah mengeluarkan album Seberkas Cahaya yang laku 500 ribu keping, dan ini menjadi penjualan album terbanyak untuk ukuran artis pendatang baru.

Album ini berisi 12 lagu yaitu, Seberkas Cahaya, Hati Kecil, Tembang Asmara, Engkaulah Milikku, Cinta Pertama, Bisikan Cermin, Kedap Kedip, Buka Kartu, 5 Menit, Diantara Pilihan, Detak Jantungku, dan Yang Pertama.

Karir Nike semakin melejit ketika mengeluarkan album ke-2 dengan tajuk Bintang kehidupan. Album ini bahkan laris 2 Juta keping di pasaran. Album ini mampu mendulang berbagai macam penghargaan musik di Asia, salah satunya adalah The Best Selling Rock Album dari BASF Awards 1990.

Album yang dirilis pada 1990 ini, dalam pembuatannya dibantu oleh musisi dan penulis lagu kawakan Indonesia seperti, Pance F. Pondaag, Deddy Dores, Deddy Dhukun, hingga Dommy Allen. Album ini berisi 10 lagu yaitu, Bintang Kehidupan, Khayal, Kesal, Putih, Salut, Terserah, Aneh-Aneh Lucu, Cinta Hati, Kelam, dan Bayang-Bayangmu.

Album Ke-2 ini yang membuat nama Nike Ardilla membumbung tinggi di dunia hiburan Indonesia. Dengan keluarnya album tersebut, membuat Nike ditawari berbagai macam job, mulai dari pemain film atau sinetron hingga menjadi model. Tak tanggung-tanggung Nike sudah membintangi 7 film layar lebar dan 11 sinetron.

Namun, karir Nike berhenti ketika umurnya masih menginjak umur 19 tahun. Sebab pada 19 Maret 1995 Nike mangalami kecelakaan. Insiden tersebut terjadi di Jalan Raden Eddy Martadinata, Bandung, ketika mobil yang dikendarai Nike manghujam pembatas jalan tersebut.

Sudah 26 tahun lamanya penyanyi  Nike Ardilla pergi, namun karya-karyanya masih banyak didengar bahkan disuarakan hingga pelosok Indonesia. Seperti judul albumnya, Nike dan karya-karyanya akan selalu menjadi seberkas cahaya bintang di kehidupan  di blantika musik negeri ini.

GERIN RIO PRANATA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus