Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia atau MURI tentang budaya sambelan atau membuat sambal dengan peserta terbanyak yang dipusatkan di Fakultas Vokasi UNY Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa, 28 Mei 2024. Ajang itu melibatkan lebih dari 630 peserta sebagai bagian acara festival kuliner yang diselenggarakan mahasiswa Program Studi Tata Boga Fakultas Vokasi UNY.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peserta pemecahan rekor ini tak hanya para mahasiswa namun juga warga dari beberapa desa di Gunungkidul Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Event Budaya Sambelan ini meliputi empat aspek yakni kreativitas penyajian sambel dan makanan pendamping seperti nasi dan juga lauk pauknya, kebersihan dan kerapihan, kekompakan tim dan rasa sambel serta cara menikmati sambelan," kata ketua panitia ajang itu, Minta Harsana.
Dalam ajang yang dilombakan juga itu, proses pengulekan sambel dilakukan selama 50 detik. Cabai di dalam cobek diulek secara bergiliran, setiap peserta memiliki waktu selama 10 detik dan dilakukan secara bergantian.
"Platting atau penataan sambel beserta nasi dan lauk pauknya dilakukan selama 10 menit setelah pengulekan sambel selesai," kata dia.
Pemecahan rekor MURI Budaya Sambelan UNY dengan peserta terbanyak di Gunungkidul Yogyakarta Selasa (28/5). Dok.istimewa
Menu Khas Gunungkidul: Belalang Goreng
Menu yang dihidangkan adalah menu khas Gunungkidul. Sebagai pelengkap, dalam ajang itu para peserta diminta menyajikan lauk pauk esktrem khas Gunungkidul yaitu belalang goreng.
Seorang peserta asal Kecamatan Karangmojo Gunungkidul, Endar, menuturkan ajang sambelan ini membuat dirinya bersemangat.
"Dari event ini kami bisa menambah pengetahuan tentang jenis-jenis sambal dan proses pembuatannya," kata dia.
Rekor MURI Nomor 11.648
Sri Widayati, perwakilan dari Lembaga MURI mengatakan event mengulek sambal dengan peserta terbanyak ini telah tercatat di rekor MURI ke-11.648.
Pihak MURI pun menganugerahkan piagam penghargaan kepada penyelenggara yaitu Fakultas Vokasi UNY.
"Untuk UNY, ini merupakan rekor ke delapan," kata dia.
Festival Kuliner Bhojana Boga
Dalam event itu, para mahasiswa UNY juga menggelar festival kuliner bertajuk Bhojana Boga.
Festival ini diikuti oleh 154 orang mahasiswa yang terbagi dalam 39 kelompok. Mahasiwa menyajikan kuliner dengan bahan dasar umbi-umbian, serealia, biji-bijian dan kacang, serta ikan.
Dalam festival ini, mahasiswa menyajikan berbagai kuliner sesuai jenisnya, seperti berbagai kue yang terbuat dari biji-bijian yaitu martabak mini, kue sus tepung ketan hitam, dan tepung beras hitam.
Ada juga inovasi martabak dengan substitusi tepung beras merah. Martabak disajikan dengan berbagai toping meses dan susu kental manis. Ada juga yang membuat inovasi tiramisu kopi dengan biji alpukat, eclair dengan krim kulit melon, serabi solo labu, dan cupcake alpukat.
Event ini tidak hanya memamerkan berbagai kuliner lokal tetapi juga cooking show dari Indonesian Chef Association (ICA).
Festival kuliner Bhojana Boga terinspirasi dari bahasa Sansekerta, yaitu "bhojana" yang berarti makanan dan kenikmatan. Hal ini merujuk pada kenikmatan makanan melalui kesan indrawai seperti penciuman dan penglihatan. Sedangkan kata "boga" artinya adalah hidangan atau santapan.
Dekan Fakultas Vokasi UNY Komarudin mengatakan lewat festival ini pengunjung mendapatkan sensaai kenikmatan baik dalam rasa, penciuman, maupun penglihatan dalam menikmati hidangan yang di pamerkan.
PRIBADI WICAKSONO