Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kabupaten Bandung, Jawa Barat, segera punya destinasi wisata baru berupa danau buatan bernama Situ Sipatahunan. Danau ini terletak di RW 05, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, atau sekitar 13 kilometer dari Kota Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dari Kota Bandung, lokasi danau buatan Situ Sipatahunan lebih dekat ketimbang destinasi wisata danau lainnya, seperti Ciwidey atau Pangalengan, yang jaraknya mencapai sekitar 50 kilometer. Situ Sipatahunan yang dibangun pada 1970-an semula berfungsi menampung air untuk pertanian atau kebutuhan rumah tangga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Air pada danau seluas dua hektare itu berasal dari mata air yang terletak di bukit sebelah selatan dan air hujan. Seiring waktu, keberadaan Situ Sipatahunan terbengkalai. Sampah menumpuk dan fasilitas umum yang tersedia di sana sudah tak layak digunakan.
Hingga pada 2022, Bupati Bandung Dadang Supriatna akan membenahi danau buatan tersebut dan menyatakan Situ Sipatahunan adalah milik Pemerintah Kabupaten Bandung. Dengan status ini, menurut dia, penataan dan perawatan danau buatan akan lebih mudah. "Pemerintah daerah siap mendukung agar tempat ini menjadi berkah untuk masyarakat," kata Dadang.Kondisi kawasan wisata alam di situs cagar budaya Situ Sipatahunan yang kini terbengkalai di Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis, 7 Oktober 2021. Dinas pengelola yang sebelumnya membawahi kawasan wisata sekaligus sumber irigasi sawah ini sudah dibekukan, sedangkan dinas pariwisata belum juga menerima pelimpahan aset untuk mengelola kawasan ini. TEMPO/Prima Mulia
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung, Wawan A Ridwan mengatakan, pengunjung Situ Sipatahunan dapat menikmati suasana di pinggir danau dan berpetualang ke air terjun yang terdepat di sebelah selatan. "Lingkungannya asri, sejuk, dan ada mata air," kata Wawan.
Pemerintah Kabupaten Bandung, menurut Wawan, sedang membuat rencana penataan kawasan Situs Sipatahunan. Tahun ini, menurut dia, akan dibangun lintasan joging atau jogging track dan tempat pejalan kaki. Pemerintah akan membenahi kondisi di bibir danau yang saat ini sebagian beraspal dan sebagian lagi berbatu.
Sembari membangun lintasan joging dan tempat pejalan kaki tadi, pemerintah segera membenahi fasilitas umum, seperti toilet, tempat ibadah, dan warung atau kios di sekitar danau. "Yang jelas Situ Sipatahunan tidak kumuh lagi," kata Wawan.
Selain membenahi infrastruktur kawasan danau, Wawan mengatakan, masyarakat mesti terlibat supaya bersama-sama menjaga dan memelihara Situ Sipatahunan. Jangan ada lagi yang membuang sampah ke danau dan penduduk sekitar dapat berjualan di warung-warung yang nantinya dibuatkan pemerintah. Wawan berharap Situ Sipatahunan bisa menjadi destinasi wisata yang bersaing dengan tempat lain, seperti Situ Bagendit di Kabupaten Garut atau Situ Ciburuy di Kabupaten Bandung Barat.Warga berjalan di pinggir kawasan wisata alam di situs cagar budaya Situ Sipatahunan di Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis, 7 Oktober 2021. Danau ini dikeringkan tahun 2020 dengan dalih perbaikan pintu air namun hingga saat ini belum jelas pengerjaannya. TEMPO/Prima Mulia
Warga Kelurahan Baleendah yang mengelola Situ Sipatahunan, Dewi Sugiarti mengatakan, danau buatan ini pernah mengalami masa kejayaan pada tahun 1980-an. Saat itu, jambore Pramuka nasional berlangsung di tepi danau. Namun lambat laun kondisinya kian memprihatinkan.
"Saya berharap revitalisasi ini segera terealisasi," ujar Dewi. "Jadi kampung wisata, membuka lapangan kerja, dan ada investasi juga."
Baca juga:
Tips Nyaman dan Aman Wisata ke Curug
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.