Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sorotan publik kembali tertuju pada ajang pencarian bakat Dangdut Academy yang baru saja mengumumkan pemenangnya. Putri Isnari, seorang penyanyi muda berbakat, berhasil menyabet gelar runner-up dalam ajang tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kabar terbarunya, Putri Isnari baru saja dilamar oleh pria bernama Abdul Azis dengan membawa uang panai sebesar Rp 2 miliar. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan di masyarakat mengenai apa sebenarnya uang panai itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Putri melalui akun Instagram pribadinya @da4_putri03 pada Ahad, 30 Juli 2023. "28 Juli 2023 tepat 10 Muharram kamu dan keluargamu mengutarakan niat baikmu, aku dan keluargaku dengan tulus menyambut niat baikmu," tulis Putri pada caption diiringi doa agar diberi kelancaran dan kemudahan atas segala yang telah mereka rencanakan.
Unggahan tersebut dibanjiri ucapan selamat dari para penggemar dan rekan sesama artis. Terlihat Iis Dahlia hingga Elvy Sukaesih turut memberikan selamat untuk dara kelahiran Balik Papan, 3 Januari 2004 itu.
Calon suami Putri Isnari itu memiliki nama lengkap Muhammad Abdul Aziz Alwi. Ia merupakan putra dari seorang pengusaha kaya asal Kalimantan Timur bernama Haji Alwi Ruslan.
Uang panai, merupakan adat dalam pernikahan suku Bugis,merupakan suatu bentuk hadiah atau imbalan yang diberikan kepada keluarga atau orang tua dari seorang perempuan oleh calon pengantin laki-laki. Praktik ini terkait dengan adat istiadat di berbagai daerah di Indonesia dan umumnya terjadi dalam rangkaian pernikahan.
Apakah Uang Panai Itu?
Melansir repository.iainpare.ac.id, uang panai merupakan salah satu rangkaian dalam adat perkawinan masyarakat Bugis. Tidak sedikit orang mendefinisikan uang panai sebagai mahar perkawinan. Padahal, pandangan tersebut adalah sebuah kekeliruan.
Uang panai adalah sebutan uang belanja yang digunakan untuk mempersiapkan keperluan acara pernikahan yang diberikan kepada mempelai wanita. Sementara mahar merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh mempelai laki-laki sebagaimana diajarkan dalam agama islam. Dengan demikian, seluruh kebutuhan acara pernikahan telah diakumulasikan dalam uang panai.
Mengutip lppi.umpalopo.ac.id, semakin tinggi strata sosial seorang perempuan yang akan dinikahi, maka nominal uang panai pun semakin besar. Apalagi, perempuan yang akan dinikahi berpendidikan tinggi, memiliki karir pekerjaan bagus, atau berasal dari keturunan bangsawan. Pengambilan keputusan nominal uang panai ditentukan oleh pihak perempuan, biasanya oleh saudara dari ayah atau saudara dari ibu
Tidak mengherankan, uang panai dipandang sebagai sesuatu yang berharga karena melambangkan perempuan bugis yang ‘mahal’. Selain itu, uang panai menggambarkan kesungguhan seorang laki-laki dalam meminang atau melangsungkan pernikahan dengan perempuan Bugis.
Pilihan Editor: Mengenal Uang Panai dalam Adat Pernikahan Suku Bugis