Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di wilayah Somerset, Inggris Barat Daya, terdapat sebuah taman kuno yang telah lama menjadi tujuan ziarah spiritual. Taman ini, yang dikenal dengan nama Chalice Well, dipercaya memiliki khasiat penyembuhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikelilingi oleh lanskap indah dan penuh kedamaian, Chalice Well terletak di kota Glastonbury, yang telah lama dikenal sebagai tempat bersejarah dan sakral. Turis dari berbagai penjuru dunia berkunjung ke sini untuk merasakan aura keajaiban taman ini yang penuh dengan cerita mistis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Chalice Well merupakan mata air yang terus mengalir tanpa henti sepanjang tahun, tidak mempengaruhi musim. Sumur ini diketahui memiliki kedalaman sekitar 2,7 meter dan tidak pernah mengering.
Berdasarkan hasil seleksi pada tahun 1961, ditemukan bahwa situs ini sudah berusia sekitar 2,5 juta tahun, bahkan dari zaman Paleolitik atau Mesolitik. Pecahan tembikar dan tunggul pohon yew kuno yang ditemukan di sekitarnya menunjukkan bahwa lokasi ini telah lama dijadikan tempat penting.
Taman Chalice Well sendiri terdiri dari sumur utama yang dikenal dengan Sumur Darah, serta kolam-kolam yang diisi oleh air sumur ini. Buka sepanjang tahun, taman ini dapat dikunjungi pada pukul 10 pagi hingga 4:30 sore selama musim dingin dan hingga pukul 6 sore di musim panas. Tiket masuk bagi orang dewasa dikenakan biaya sebesar 5 pound sterling atau sekitar Rp 101 ribu, dengan tarif khusus bagi lansia dan anak-anak.
Kepercayaan tentang kekuatan penyembuhan Chalice Well bermula dari berbagai legenda, terutama dari keyakinan Kristen. Sebagian besar orang percaya bahwa sumur ini adalah lokasi di mana Cawan Suci, tempat Yesus digunakan pada Perjamuan Terakhir, dan terkubur oleh Yusuf dari Arimatea. transmisi, sumur air berwarna merah mengandung besi tinggi, memberikan simbol darah Kristus, serta mempertahankan suhu tetap pada 11derajat Celcsius sepanjang tahun.
Selain legenda Kristen, Chalice Well juga diyakini oleh beberapa orang sebagai simbol kehadiran dewa wanita, sementara Glastonbury Tor di persahabatan dianggap melambangkan dewa pria. Kepercayaan ini menambahkan dimensi spiritual pada taman, dengan air yang dianggap sebagai hadiah dari Ibu Pertiwi. Wellesley Tudor Pole, pendiri Chalice Well Trust, bahkan menyebut tempat ini sebagai pusat geografis di mana tabir dunia lebih tipis.
Chalice Well Trust, yang berdiri pada tahun 1959, mengelola taman ini sebagai oasis spiritual, mengajak pengunjung berdoa bersama setiap pukul 12 siang dan 3 sore, untuk membantu menjangkarkan energi positif. Pengunjung yang datang pun mengaku merasakan ketenangan yang mendalam di taman ini.
Seperti yang dibagikan di Trip Advisor, seorang pengunjung Chalice Well Gardens, Isabel, menyebut pengalaman di Chalice Well tempat rekomendasi bagi yang mencari keterangan. “Jika Anda mencari hari yang tenang, sambil menambahkan, Tempat yang sangat tenang. Saya telah datang ke Chalice Well Gardens selama bertahun-tahun bersama keluarga saya, terutama saat titik balik matahari musim panas,” tulisnya.
Akses ke Chalice Well dapat dicapai dengan kereta api dari London ke Bristol, dilanjutkan perjalanan bus sekitar tiga jam. Tur berpemandu juga tersedia bagi wisatawan yang ingin mendalami kisah dan makna spiritual tempat ini. Chalice Well menawarkan pengalaman wisata spiritual yang unik dan magis, menjadikannya destinasi yang menarik bagi mereka yang mencari ketenangan dan kedamaian di tempat penuh sejarah ini.
PUTRI ANI | METRO UK | HEAD TOPICS