Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SAYA merasa kosong. Saya ini sebenarnya siapa? Ini tubuh siapa? Saya seperti tak punya rasa." Kalimat eksistensial itu diucapkan Chrisye dengan nada lambat, terputus-putus, di ruang tamunya yang mungil di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Selasa pekan lalu. Ia mengisap rokok Benson and Hedges yang ketiga, lalu mengembuskannya dengan kuat. "Pa-dahal di tahun 1994 itu saya sedang berada di puncak popularitas setelah menggelar konser tunggal," ujar vokalis yang baru meluncurkan album solo ke-27 itu, Senyawa, sebuah album kolaborasi dengan sembilan grup musik dan komposer.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo