Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Selayar di Sulawesi Selatan memiliki beberapa anak sungai, air terjun, lembah, perbukitan, pegunungan, gua-gua alam yang dapat dilalui ketika melakukan petualangan di hutan-hutan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada masa lalu, Pulau Selayar merupakan tempat persinggahan kapal dagang yang menuju ke Indonesia Timur demikian sebaliknya kapal yang akan melanjutkan perjalanan ke wilayah barat Indonesia akan transit di Pulau Selayar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Posisi Pulau Selayar sangat strategis sehingga kapal-kapal dagang dan lebih khusus kapal dagang Cina menjadikan pulau ini sebagai tempat transit. Dan ada keyakinan dari pelaut-pelaut Cina, dari cerita turun-temuran masyarakat Selayar, yang meyakini Pulau Selayar adalah tanah tempat berdoa yang didambakan.
Sehingga bukti sejarah dari adanya perdagangan yaitu dengan ditemukannya banyak keramik Cina dari berbagai dinasti yang usianya sudah mencapai 900 tahun baik di daratan maupun di sekitar perairan Pulau Selayar, tak terkecuali gong nekara yang hanya ada dua di dunia yaitu di Selayar dan di Negeri Cina.
Tidak hanya itu juga, Pulau Selayar memiliki kesenian tradisional berupa tarian dan prosesi adat, seperti anjala ombong, A' dinging-dinging, serta perkampungan tua bitombang. Pulau Selayar memiliki barisan pantai yang indah, antara lain Pantai Punagaang, Pantai Pinang, Pantai Bonesela, serta Pantai Balojaha.
Saat ini, Pulau Selayar tengah disiapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bidang pariwisata sekaligus destinasi wisata kelas dunia. Berbagai pembangunan infrastruktur untuk mendukung destinasi wisata sebagai upaya penetapan sebagai KEK pun tengah dikerjakan.
LUAILIYATUL MAHMUDAH