Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Mataram – Sebanyak 21 nelayan dari Gili Gede mengikuti lomba Boat Grand Prix atau BoatGP dalam Festival Gili Gede "Road to Mandalika from Sekotong" pada Sabtu, 12 Maret 2022. Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menggelar balapan perahu itu sebagai bagian dari euforia balap sepeda motor dunia MotoGP Mandalika.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Lombok Barat, Abubakar Abdullah mengatakan, para nelayan juga ingin mengambil bagian dalam memeriahkan ajang MotoGP yang berlangsung di Mandalika pada 18-20 Maret 2022. "Masyarakat yang tidak sempat menyaksikan event internasional itu cukup menikmati hiburan BoatGP ini," kata Abubakar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kompetisi BoatGP terbagi dalam dua kategori, yakni Lomba Perahu Layar dan Lomba Perahu Ketinting. Layaknya pebalap yang bersaing di lintasan aspal, para nelayan terus memacu perahu mereka di laut. Tidak seperti biasanya, kondisi ombak saat bertanding terbilang cukup besar. Angin yang bertiup sangat kencang membuat gelombang air semakin liar.
Nelayan mengikuti lomba BoatGP Gili Gede sebagai bagian dari euforia balap MotoGP Mandalika. Dok. Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat
Di tengah terjangan ombak dan angin yang kencang di perairan Gili Gede, para nelayan tampak bersusah payah memacu sambil mengendalikan perahu mereka hingga mencapai garis finish secepatnya. Heri, seorang nelayan yang menjadi juara Lomba Perahu Layar mengatakan sangat antusias mengikuti BoatGP.
"Senang sekali ada lomba seperti ini. Buat nelayan, ini kegiatan yang sangat bagus," kata pemenang lomba perahu layar 2021 itu. Heri tak melakukan persiapan khusus karena setiap hari dia bolak-balik berlayar naik perahu. "Tetapi saat lomba, ombak dan anginnya besar sekali. Lebih sulit dari biasanya."
Tidak seberuntung Heri, seorang peserta Lomba Perahu Ketinting, Arman terpaksa menjadi yang paling akhir mencapai garis finish karena mesin kapalnya bermasalah. "Ombaknya besar dan saya tidak menggunakan penutup mesin. Mungkin itu yang menyebabkan mesin saya tersendat," ujarnya.
Setalah lomba, Heri dengan bangga berfoto di depan perahu kesayangannya yang bernomor #93. Nomor yang sama dengan pebalap motoGP favoritnya, Marc Marquez.
Heri, nelayan yang memenangkan lomba BoatGP Gili Gede. Heri memberi nomor #93 pada perahunya. Nomor yang sama dengan pebalap MotoGP favoritnya, Marc Marquez Dok. Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat
Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid berharap Festival Gili Gede menjadi perhatian wisatawan yang akan datang ke MotoGP Mandalika nanti. Di pulau Gili Gede yang luasnya 450 hektare ini, wisatawan dapat menikmati beragam keindahan alam, mulai dari perairan dan daratan.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kabupaten Lombok Barat, Ahad Legiarto mengatakan, Gili Gede merupakan pulau kecil yang tidak kalah dari Gili Trawangan. Di Gili Gede wisatawan, wisatawan dapat menikmati keindahan pantai dengan pasir putih, bermain kano, snorkling, dan memancing. "Di sini juga terdapat pelabuhan dan parkir khusus untuk yacht," katanya.
Ahad Legiarto menambahkan, wisatawan dapat menginap di camping ground Gili Gede yang berkapasitas 1.000 orang. Rencananya, menurut dia, ada 200 penoton MotoGP Mandalika asal Palembang yang akan menginap di sini.
Area camping ground Gili Gede Kabupaten Lombok Barat, NTB. Dok. Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat
Untuk menuju Gili Gede, wisatawan membutuhkan waktu sekitar 90 menit dari Bandara Internasional Zainudin Abdul Majid dan 40 menit dari pelabuhan. Wisatawan menyebrang menggunakan perahu dari dermaga Tembowong atau Thamarin di Kecamatan Sekotong menuju Gili Gede. Waktu tempuhnya sekitar 10 menit.
Baca juga:
Gubernur NTB Zulkieflimansyah ke IKN: Kami Membawa Air Awet Muda
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.