Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Fans Fanatik Bikin Prilly Latuconsina Tertekan dan Serba Kurang

Prilly Latuconsina mengaku sering menangis karena merasa terbebani dengan keinginan fans fanatiknya itu.

24 Desember 2019 | 19.36 WIB

Prilly Latuconsina. Instagram.com/@prillylatuconsina
Perbesar
Prilly Latuconsina. Instagram.com/@prillylatuconsina

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Punya banyak penggemar menjadi salah satu indikator sukses seorang seniman atau artis. Hanya saja, penggemar yang terlalu fanatik justru bisa membuat sang artis menjadi tertekan. Itulah yang dialami oleh Prilly Latuconsina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Prilly berkata pernah tertekan atas perlakuan fans fanatiknya. Sebab Prilly jadi merasa tidak bisa memenuhi semua keinginan fans fanatik tersebut. Setiap kerja keras yang telah dilakukan, fans itu selalu meminta lebih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kok gue enggak pernah cukup ya. Sudah kerja sedemikian rupa, tapi kayanya fans fanatik melihat aku kurang aja. Itu membuat aku kadang tertekan juga," kata Prilly Latuconsina di channel YouTube Ussy Andhika Official pada Minggu, 22 Desember 2019.

"Mereka mendorong aku untuk bekerja padahal mereka enggak tahu di belakang itu butuh proses," kata Prilly. Desakan tersebut membuat dia tidak bahagia atas apa yang sudah dimiliki. "Aku belum menemukan apa itu kebahagian," kata Prilly. "Aku udah bekerja keras tapi tetap saja ada tekanan."

Bahkan Prilly Latuconsina mengaku sering menangis karena merasa terbebani dengan keinginan fans fanatiknya itu. "Sekarang pun aku suka menangis sendiri. Di kamar mandi aku menangis, sebelum meeting aku nangis karena perasaan semua ini tidak cukup," kata Prilly.

Artis Prilly Latuconsina. TEMPO/Nurdiansah

Prilly Latuconsina mengatakan akan merasa bahagia ketika bisa memenuhi harapan orang lain. "Aku merasa senang kalau sesuai dengan ekspektasi mereka," kata Prilly. Dia pernah menangis ketika mendapatkan nilai 90 saat kuliah karena ingin membuat dosennya bangga dan dia telah melakukan yang terbaik.

Kini Prilly Latuconsina lebih mampu mengontrol semua pandangan orang lain terhadap dia. Salah satu caranya dengan menghapus komentar yang membuat dia tidak ntaman. Prilly juga lebih sering melakukan kegiatan positif dan selektif memilih teman yang tulus menyayanginya.

Prilly Latuconsina pernah ingin mengakhiri hidupnya di usia 19 tahun. Ketika itu Prilly mendapatkan banyak sorotan negatif dan memiliki lingkup pertemanan yang tidak sehat. Berkat orang tua dan dukungan dari penggemar setianya, Prilly dapat melalui itu semua dan jauh lebih kuat untuk menghadapi masalah.

Marvela

Lulusan jurusan Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara (UMN) pada 2021. Bergabung dengan Tempo sejak 2020. Menulis artikel hiburan untuk Tempo.co dan tokoh untuk majalah Tempo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus